Senin, 25 November 2024

Fadli Zon: Dari dulu PKI Anti-Pancasila dan menolak realitas proklamasi

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon.

Jakarta (Riaunews.com) – Seniman Indonesia Dadan Christianto mengunggah foto bendera PKI dengan lambang palu arit. Dalam postingan tersebut, Dadan Christianto mengucapkan selamat ulang tahun ke-100 PKI yang jatuh tepat pada tanggal 23 Mei 2020.

“Selamat Ulang Tahun ke-100 PKI (23 Mei 1920-23 Mei 2020),” tulisnya dalam halaman facebook pada Sabtu (23/5/2020).

Seniman Dadang Christanto mengucapkan selamat ulang tahun ke-100 pada PKI di akun Facebooknya.

 

Postingan tersebut pun mendapat banyak tanggapan dari masyarakat.

Salah satunya adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang ikut memberi tanggapan lewat status twitternya @fadlizon.

Baca: Datangi DPRD, ulama Madura cium kebangkitan PKI

Fadli Zon mengunggah sebuah potret memorabilia tentang kekejaman PKI.

Memorabilia yang menegaskan banyaknya korban tewas dalam pemberontakan G30S/PKI pada tahun 1965 silam.

“Dari dulu PKI anti-Pancasila dan menolak kenyataan Proklamasi 17 Agustus 1945. Proklamasi itu dianggap revolusi yg gagal. Ini monument saksi keganasan PKI,” tulis Anggota Komisi I DPR RI ini.

Baca: Idealisme PKI Menyusup di DPR RI

Kicauan Fadli Zon terkait PKI membuat beberapa kalangan memberikan atensi.

Pasalnya, PKI yang sudah dibubarkan pasca peristiwa G 30 S/PKI pada 1965 yang lalu, kembali menjadi topik hangat beberapa saat terakhir.

“Kami kami hari ini masih hidup, kami gemakan irama juang. Tapi sekarang kami telah selesai memberdayakan pemberontakan di bulan September 1948. Ucapkan nama kami penuh ingat, tangisi nama kami penuhkan. Biarkan tempat ini menjadi sunyi. Biarkan kami menjaganya. Teruskan jalan kami, jalan Pancasila. Kami hanya sampai di sini. Ngawi, 28 Oktober 1975 ” demikian tulusan prasasti tersebut.

Baca: Bentrokkan Pancasila dengan agama, pernyataan BPIP dinilai mirip gaya PKI

Diketahui juga, Fadli Zon kembali mengunggah beberapa foto lawas terkait memori kekejaman PKI dan pengakuan dari para tokoh yang berhasil lolos dari pembantaian berdarah tersebut.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *