Jakarta (Riaunews.com) – Pemerintah melalui Kementerian Agama bersama sejumlah ogranisasi masyarakat (Ormas) Islam telah melaksanakan sidang isbat penentuan 1 Syawal 1441 Hijriah, pada Jumat (22/5/2020) malam di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Menteri Agama Fachrul Razi kemudian menyampaikan hasil sidang, yakni 1 Syawal pada tahun ini jatuh pada Ahad (24/5/2020).
Baca: Polisi larang takbir keliling sambut Idul Fitri
Menag mengatakan dalam penentuan 1 Syawal menggunakan dua metode, yakni hisab dan rukyat.
“Dua cara menentukan 1 Syawal yakni dengan perhitungan atau hisab, dan rukyat atau melihat langsung hilal. Kedua metode itu tidak untuk dibentrokkan, namun saling melengkapi,” ucap Menag.
Dijelaskan, dari laporan dari seluruh pemantauan hilal di seluruh Indonesia sebanyak 80 titik di 34 provinsi, tidak satu pun yang melihat hilal pada Jumat maghrib tadi.
“Sehingga dengan hasil tersebut ditetapkan 1 Syawal 1441 hijriah jatuh pada Ahad, 24 Mei 2020,” kata Fachrul.
Baca: Jokowi: Pemerintah tak pernah melarang beribadah, namun mengaturnya
Sementara salah satu organisasi masyarakat (ormas) Islam besar di Indonesia, Muhammadiyah yang biasa menggunakan metode hisab, sudah memutuskan lebih dulu bahwa lebaran jatuh pada Ahad (24/5/2020). Penetapan ini berdasarkan hasil hilal hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid.
Hari Raya Idul Fitri pada tahun ini akan dirayakan umat Muslim dengan penuh prihatin karena pandemi corona. Selain situasi ekonomi yang sulit, warga dilarang mudik pada lebaran tahun ini.
Baca: Pasar dan Mal Ramai jelang lebaran, Fadli Zon: Kebijakan berantakan
Padahal, mudik adalah tradisi tahunan bagi umat Muslim di Indonesia, dan juga di negara lain, untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.***