Jakarta (Riaunews.com) – Nada bicara Presiden Jokowi tiba-tiba meninggi saat membuka Sidang Kabinet, Ahad 28 Juni 2020, yang dihadiri seluruh menteri di Istana Kepresidenan. Jokowi mengancam akan bubarkan lembaga atau mencopot menteri.
“Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” ucap Jokowi dengan nada tinggi di depan para menteri dalam video yang baru diupload, Senin (28/6/2020).
Pangkal emosi Jokowi adalah kinerja menteri yang dia nilai biasa-basa saja menghadapi pandemi corona yang sudah berjalan 3 bulan. Padahal suasana sudah krisis.
Baca: GPII: Menkominfo dan Jubir Presiden layak di-reshuffle
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dua hari hari lalu menyampaikan pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi minus 6-7,6 persen. Bank dunia bisa sampaikan minus 5 persen.
Jokowi menyebut menteri-menteri harusnya kerja luar biasa untuk mencegah krisis lebih parah terjadi, termasuk menyelamatkan rakyat Indonesia yang terdampak corona.
“Jangan kerja standar,” tegas Jokowi.
Mantan gubernur DKI itu bahkan menawarkan jika ada masalah dalam kebijakan, dia bisa menerbitkan Perpres atau Perppu seperti Perppu Nomor 1 yang memberi keleluasaan menteri mencairkan anggaran untuk penanganan corona.
Baca: Bicarakan isu reshuffle dengan buzzer, Jokowi dikritik politikus PDIP
“Kalau ada hambatan keluarkan peraturan menterinya agar cepat. Kalau perlu Perpres, saya keluarkan Perpresnya,” ucap Jokowi.
“Kalau Bapak Ibu tidak merasakan itu, sudah. Artinya tindakan-tindakan yang extraordinary keras akan saya lakukan,” tegasnya.***