Kamis, 28 November 2024

Pengusaha mie Pekanbaru resmi mualaf di hadapan Ketua Umum PB GNUP Covid 19 dan Tokoh NU

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Pengusaha mie asal Pekanbaru, Anton, resmi jadi mualaf dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di depan pengurus PBNU Riau.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Karunia Allah SWT bisa mendatangi hati setiap manusia di dunia ini. Seperti yang dirasakan salah seorang Pengusaha Mie di Kota Pekanbaru, Anton bersama Istri Rubiyatun dan anaknya resmi menjadi mualaf, Senin (29/6/2020).

Warga Jalan Bhakti ini mengucapkan dua kalimat syahadat di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Riau.

Dibimbing Drs KH Zainudin Umnur, Anton dan keluarga melafalkan dua kalimat syahadat dengan disaksikan Ketua Umum PB Gerakan Nahdlatul Ulama Peduli Covid 19, T Rusli Ahmad dan KUA Pekanbaru Kota Taufik.

Baca: Kisah mualafnya dr Tirta: Mimpi dan dengar azan 7 hari berturut-turut

Hadir juga dalam kegiatan itu Tokoh NU, Drs Kiyai Haji Gazali Syafii, Ir Harmansyah. Kemudian ada juga terlihat pengurus PB GNP Covid 19 yakni Bendahara Umum PB Gerakan Nahdlatul Ulama Peduli Covid 19, Alexander Pranoto, dan Wakil Ketua Landa Trinado.

Gema takbir berkumandang usai, Anton dan keluarga mengucapkan dua kalimat syahadat.

Ketua Umum PB GNP Covid 19,T Rusli Ahmad, mengatakan, Anton dan keluarga telah mengucapkan Dua Kalimat Syahadat, artinya kini dia berstatus muallaf atau telah memeluk agama Islam.

Ketua PB GNP Peduli Covid 19 ini juga menjelaskan, memeluk suatu Agama khususnya agama Islam harus dari hati, atas kehendak, kemauan, dorongan, tanpa paksaan dan pengaruh dari siapapun.

“Alhamdulillah semua berjalan lancar. Alhamdulillah Pak Anton dan keluarga masuk Islam,” ucap Rusli Ahmad kepada media.

“Kami selalu membuka waktu untuk pak Anton dan keluarga kalau mau belajar ilmu agama Islam,” ujarnya.

Drs KH Zainudin Umnur, berharap kepada Anton dan keluarga, setelah menjadi mualaf senantiasa menjalankan apa yang sudah menjadi kewajiban dalam Islam.

“Sebab,  jika sudah memeluk Islam tanpa melaksanakan apa yang menjadi tuntutan dan kewajiban dalam Islam juga tidak ada artinya,” ujar dia.

Baca: Kisah penemu rapid test di Singapura yang mualaf dan putuskan memakai jilbab

Sementara Anton menyebutkan, perihal alasan dirinya menjadi muallaf, menuturkan, bahwa tak ada yang memaksanya memilih Islam sebagai tuntunan hidupnya. Ia mengucap dua kalimat syhadat dengan kesadaran dan keinginan sendiri.

“Saya masuk islam tidak karena paksaan. Karena niat dan keinginan sendiri. Setelah bertemu pak Rusli Ahmad, saya niatkan hati memeluk Agama Islam,” ucapnya

Menurutnya, sudah lama menetap di Pekanbaru dan keinginanya untuk memeluk Islam juga sudah sejak lama. Namun, baru kali ini ia betul-betul memutuskan untuk pindah agama.

“Saya merasakan kedamaian dalam hati setiap kali melihat orang salat. Rasanya tenang melihatnya,” ungkap dia.

Disisi lain, PB GNP Covid 19 juga menyalurkan sembako kepada Anton dan keluarga. Diharapkan, ditengah wabah Covid 19.

Bantuan ini diberikan langsung Bendahara Umum PB GNP Covid 19,Alexander Pranoto. ***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan