Jakarta (Riaunews.com) – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo menyinggung soal oligarki kekuasaan saat menghadiri deklarasi organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gatot bertindak sebagai deklarator KAMI.
Awalnya, Gatot menyebut soal ancaman proxy war yang pernah ia sampaikan saat masih menjabat sebagai Pangkostrad pada 2014.
“Maret 2014 saya berdialog dengan civitas akademika UI. Saya bicara tentang proxy war yang menjadi ancaman luar biasa terhadap kedaulatan suatu bangsa, tidak lagi dengan fisik tapi menggunakan proxy,” ujar Gatot di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Ancaman ini, menurutnya, telah mengintervensi proses pemilu hingga terpilihnya pejabat yang bisa dikendalikan untuk kepentingan pribadi.
Saat ini, lanjut Gatot, ancaman proxy war semakin diperburuk dengan berkembangnya oligarki kekuasaan.
“Bahaya proxy war hari ini diperburuk dengan tumbuh dan berkembangnya oligarki kekuasaan di negeri ini, dikuasai, dipermainkan sekelompok orang. Dan lebih tidak beruntung lagi bagi kita semua, mereka melakukan dengan topeng konstitusi,” katanya.
Gatot lantas melontarkan kondisi tersebut kepada peserta KAMI yang menghadiri deklarasi. “Apakah benar hal ini terjadi di negeri kita? Rakyat Indonesia yang berhak menjawab,” ucap Gatot.
Lihat juga: Tokoh Publik Tumpah Ruah Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi
KAMI sebelumnya resmi dideklarasikan di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, pada Selasa pagi tadi.
Beberapa tokoh publik juga hadir dalam deklarasi tersebut di antaranya Din Syamsuddin, Rocky Gerung, Refly Harun, Said Didu, Achmad Yani, dan lainnya.
Dalam deklarasi tersebut, KAMI membacakan 10 Jati Diri yang di antaranya memuat tentang KAMI sebagai gerakan moral rakyat, bergerak untuk melakukan pengawasan sosial, kritik, koreksi, dan meluruskan kiblat negara dari penyimpangan dan penyelewengan.***
Sumber : CNN Indonesia
Editor : Ilva
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.