Selasa, 26 November 2024

Gajah jinak dikerahkan guna giring gajah liar dari kebun warga

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Gajah jinak flying squad Taman Nasional Tesso Nilo.

Pelalawan (Riaunews.com) – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengerahkan gajah jinak untuk menghalau kawanan gajah liar masuk ke wilayah perkebunan milik warga Pengkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan Kamis (6/8/2020).

Akibat dimasuki satwa dilindungi berbadan tambun itu, tanaman sawit milik warga rusak.

Baca: 14 ekor gajah liar sumatera digiring keluar dari pemukiman warga Bengkalis

Kepala Bidang I BBKSDA Riau Andre Hansen Siregar mengaku belum tau persis jumlah gajah liar yang merusak kebun milik masyarakat di daerah tersebut.

“Kita perkirakan berasal dari Taman Nasional Tesso Nilo dan sudah kita halau, kini kawanan gajah liar itu telah bergerak ke arah hutan tanaman industri (HTI) milik sebuah perusahaan,” terangnya, Jumat (7/8/2020).

Dilansir Media Center Riau, Andre menjelaskan kebun warga yang rusak tidak sampai puluhan hektare sebagaimana informasi yang beredar. Dia menyebut gajah hanya memakan sawit yang sudah tinggi.

“Kalau ada kebun sawit dirusak itu memang benar tapi gak sampai puluhan hektare,” tambahnya.

Dalam menghalau dan menggiring gajah liar itu petugas BBKSDA Riau mengerahkan gajah jinak dari Flying Squad TNTN. Hal ini dilakukan lantaran kebun masyarakat tersebut berdekatan dengan Flying Squad TNTN itu.

Ia menjelaskan, memang konflik gajah liar dan warga, hampir setiap tahun terjadi. Lantaran, dulu kebun masyarakat ini adalah hutan dan menjadi perlintasan satwa berbadan bongsor itu.

Baca: Gajah tunggal berhasil dievakuasi dari Desa Melayu Besar

“Lokasi kebun ini masih satu hamparan dengan TNTN sehingga setiap tahun pasti muncul gajah di sana. Biasanya, gajah tidak lama di lokasi karena menuju ke lokasi lain yang masih satu jalur dengan perlintasannya,” ujarnya.

Andre juga mengimbau agar masyarakat tidak memasang jerat yang membahayakan satwa liar di lokasi. ” Kita berharap jika terdapat satwa liar masuk ke perkebunan milik warga, warga segera menginformasikan kepada kita. Sehingga kita bisa lakukan penanganan,” tandasnya.***

Editor: Ilva

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *