Senin, 25 November 2024

PA 212 nilai Sandiaga Uno jatuhkan harga diri dengan jadi jongos anak-mantu Jokowi

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Novel Bamukmin dan Sandiaga Uno
Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin sebut Sandia Uno jatuhkan harga diri dengan menjadi Jurkam Gibran dan Bobby.

Jakarta (Riaunews.com) – Ketua Media Center Persaudaraan Alumni atau PA 212, Novel Bamukmin menyoroti keputusan Sandiaga Uno bergabung dengan tim pemenangan anak-mantu Joko Widodo, yakni Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo dan Bobby Nasution di Pilkada Medan sebagai Juru Kampanye (Jurkam).

Novel menilai, kini harga diri Sandiaga turun kasta ke level yang paling rendah.

Baca: Menghadapi tukang jahit, PDIP akan kerahkan Sandiaga Uno, Puan hingga Megawati agar anak Jokowi menang

Pada kesempatan yang sama, Novel juga merasa kecewa dengan langkah yang diambil Sandiaga Uno. Sebab, dulu pihaknya ‘mati-matian’ mendukung dia dan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2017.

Maka, kata Novel, saat ini Sandiaga tak kurangnya seorang jongos yang hendak mencari keuntungan pribadi dari kubu seberang.

“Untuk Sandi cuma saya prihatin saja begitu, jatuh harga dirinya karena dari Wagub DKI, naik derajat menjadi Cawapres yang keren banget, lalu drastis turun jadi jongos sampai ikut-ikutan korbankan rakyat demi Pilkada Dinasti,” ujar Novel Bamukmin dinukil dari Suara, Sabtu (3/10/2020).

“Mungkin lumayan kali untuk mengganti modal Cawapres-nya kemarin. Beda dengan Anies Baswedan, beliau mati-matian untuk menyelamatkan warganya karena beliau sadar nyawa warganya tidak bisa dirupiahkan,” sambungnya.

Sementara hingga hari ini, sikap PA 212 terhadap Pilkada 2020 masih sama, yakni secara tegas menolak. Sebab, sudah ada sejumlah korban yang berguguran menjelang kontestasi politik tersebut. Sehingga, jika tetap diadakan, risikonya tentu sangat besar.

Baca: Said Didu sindir Sandiaga Uno yang jadi Tim Sukses mantu Jokowi di Pilwakot Medan

“Sampai saat ini, kami PA 212 tidak akan terlibat dalam urusan Pilkada maut. Sudah cukup tiga calon bupati wafat karena Covid-19, apakah pemerintah ma uterus korbankan rakyatnya demi Pilkada maut untuk politik dinasti?” tegas Novel.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *