Yerusalem (Riaunews.com) – Di tengah bentrokan yang berujung aksi kekerasan antara polisi Israel dan warga Palestina, kelompok Hamas mengatakan bahwa pihaknya telah menembakkan lebih dari 100 roket dari Gaza menuju Israel pada Senin (10/5) waktu setempat.
Tentara Israel sebelumnya telah mengkonfirmasi 45 peluncuran roket, sebagian besar menargetkan daerah dekat perbatasan Gaza, tetapi tujuh lainnya diarahkan ke Yerusalem.
Tentara kemudian mengirim pembaruan bahwa roket yang ditembakkan terus berlanjut sepanjang malam.
Ini menjadi salah satu tanggapan nyata yang dilakukan oleh kelompok militan itu atas cedera lebih dari 300 warga Palestina dalam bentrokan dengan polisi Israel di luar masjid Al-Aqsa.
Sebelumnya, kelompok Islam yang mengontrol Jalur Gaza itu, telah memberi ultimatum kepada Israel untuk menarik mundur pasukannya di Al-Aqsa dan titik api Yerusalem lainnya pada pukul 6 sore waktu setempat, seperti dilaporkan Al-Arabiya, Selasa (11/5).
Beberapa menit setelah tenggat waktu berlalu, sirene meraung di Yerusalem dan beberapa ledakan terdengar. Tak lama, Hamas mengaku bertanggung jawab atas peristiwa itu. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan dari Israel telah dilaporkan.
Setelah Hamas -yang terakhir berperang dengan Israel pada tahun 2014- mengeluarkan ultimatum, militer Israel menanggapi dengan mengumumkan penangguhan untuk satu hari latihan besar, dengan alasan kemungkinan ‘skenario eskalasi’.
Sebelumnya, ketika Israel menandai peringatan pendudukannya atas beberapa bagian Yerusalem dalam perang Timur Tengah 1967 (Hari Yerusalem), polisi menembakkan gas air mata, granat setrum, dan peluru karet ke ratusan warga Palestina yang melemparkan batu ke arah mereka di masjid Al-Aqsa.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.