Selasa, 26 November 2024

Hina Palestina di Medsos, Pelajar SMA di Bengkulu Dikeluarkan dari Sekolah

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Pelajar di sebuah SMA di Bengkulu hina Palestina di media sosial. (Foto: Instagram @infokomando)

Bengkulu (Riaunews.com) – Seorang siswa SMA di Bengkulu Tengah, Bengkulu, bernama Martaria Simbolon dikeluarkan dari sekolah buntut videonya yang menghina Palestina di media sosial (medsos). Video yang dibuat MS itu pun viral medsos.

Kepala Cabdin Dikbud Bengkulu Tengah, Adang Parlindungan mengatakan, pihak sekolah memutuskan untuk mengembalikan MS, siswa kelas XI itu ke orangtuanya. Keputusan itu diambil melalui rapat yang melibatkan sejumlah pihak.

“Pihak sekolah sudah ambil keputusan melalui rapat yang dihadiri ketua komite wali kelas, unsur pengawas. Keputusan dari rapat karena poin tata tertib sekolah sudah terlampaui maka siswa tersebut akan dikembalikan ke orangtuanya,” kata Adang, Selasa (18/5/2021).

Sebelumnya, video MS memposting video berisi ujaran kebencian berupa hinaan dan ajakan untuk membantai warga Palestina. Video yang diunggah pada 15 Mei itu mendapat kecaman dari netizen.

Meski telah dihapus oleh yang bersangkutan, video tersebut terlanjur viral dan berbuntut panjang. MS tersebut dipanggil oleh pihak Polres Bengkulu Tengah.

Dari hasil mediasi yang dilakukan polisi bersama orang tua, pihak sekolah, dan tokoh masyarakat setempat oknum pelajar tersebut menyatakan permintaan maafnya dan mengaku menyesali perbuatannya.

Kapolres Bengkulu Tengah, AKBP Ary Baroto mengatakan, oknum pelajar tersebut diminta membuat surat pernyataan dan video permintaan maaf. Namun untuk proses hukum akan diselesaikan secara kekeluargaan.

Martaria Simboon, siswa sebuah SMA di Bengkulu dipanggil ke sekolah terkait video penghinaannya pada Palestina yang kemudian viral. (Foto: instagram @infokomando)

Sebelumnya, di tengah simpati yang mengalir untuk Palestina yang sedang diserang Israel, Martaria Simbolon jadi sorotan karena menghina negara di Timur Tengah itu. Akibat ulahnya, perempuan yang masih pelajar itu dipanggil pihak sekolah bersama ibunya.

Mulanya Ria membuat sebuah video di aplikasi TikTok dengan menyebutkan bahwa Palestina mesti dibantai. Dia juga menyamakan negara tersebut dengan binatang.

“Palestina b*bi, mari kita bantai, canda bantai,” sebut Ria dalam video dilihat Selasa (18/5/2021).

Pemanggilan Ria diketahui berdasarkan unggahan video akun Instagram @infokomando. Dalam video berdurasi 22 detik itu, seorang perempuan yang disebut sebagai ibu Ria,menangis pilu di hadapan seorang personel TNI-Polri.

Sang ibu beberapa kali mengangkat kedua tangannya membentuk simbol maaf, sedangkan Ria hanya bisa tertunduk lesu. Nampak juga masyarakat yang hendak protes, menunggu di luar ruangan.

“Tujuannya untuk sama-sama mencari solusi terkait kasus Martaria yang dianggap tidak pantas untuk dilakukan itu,” tulis @Infokomando dalam caption.

Sebenarnya Ria sudah meminta maaf terlebih dahulu serta mengaku perbuatannya salah, melalui video klarifikasinya. Menurut dia, tindakan membuat video tersebut hanya bertujuan iseng semata.

“Saya benar-benar minta maaf kepada teman-teman semua terutama pendukung Palestina. Saya tidak ada maksud begitu, saya cuma iseng-iseng doang,” ucap Ria dalam videonya.

Ria lantas menjelaskan bahwasanya dia hendak menghapus video yang dibuatnya tersebut. Akan tetapi, akun miliknya sudah terlanjur diblokir pihak pengelola TikTok.

“Saya enggak tahu lagi sekarang mau gimana, saya mau hapus videonya tapi TikTok saya sudah diblokir,” jelas Ria.***

Sumber: Okezone

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *