
Pekanbaru (Riaunews.com) – Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Riau turut menyelidiki peristiwa meledaknya tangki biodiesel milik PT Sari Dumai Oleo (SDO) yang mengakibatkan tewasnya 5 pekerja, pada Rabu (16/6/2021) silam.
“Masih dalam proses penyelidikan untuk pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan),” ujar Kadis Naker Pemprov Riau Jonly, Senin (21/6/2021).
[box type=”shadow” align=”” class=”” width=””]
Baca Juga:
- Dua Pekerja Tewas Ketika Tangki Biodiesel Milik PT SDO Dumai Meledak
- Korban Jiwa Akibat Ledakan Pabrik PT SDO Menjadi 5 Orang
- Amonium nitrat yang bisa meledak hebat ternyata ‘akrab’ dengan petani!
[/box]
Untuk awal penyelidikan, hari ini Jonly memanggil 2 saksi dari pihak perusahaan PT SDO. Itu dilakukan untuk pengumpulan keterangan.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Riau Sunarto menyebutkan, dalam kejadian ledakan di perusahaan pengelola minyak CPO itu, total ada lima orang korban meninggal dunia.
“Cairan dalam tangki itu saat terjadi ledakan, tidak tertumpah sampai habis. Makanya begitu Kapolres Dumai menerima penjelasan dari mandor, bahwasanya masih ada pekerja lain yang bekerja pada saat kejadian, Kapolres langsung meminta perusahaan untuk mengosongkan tangki itu. Setelah kosong, baru diketahui ada 3 mayat di dasar tangki,” ujar Sunarto.
Saat peristiwa pada Rabu malam lalu, korban meninggal dunia berjumlah 2 orang. Namun, setelah petugas kepolisian ikut mencari dan melakukan olah TKP, 3 korban lainnnya ditemukan di dalam tangki.
“Tangki tersebut berisi hasil akhir biodisel yang mengandung gas metanol dan gas methane,” jelasnya.
Sunarto menjelaskan, ketiga korban tersebut yakni Hasan Hari Lubis, Kiki Candra dan Ahmad Zaini. Ketiganya merupakan karyawan PT SDO yang saat kejadian tengah bertugas di lokasi.
Sementara dua korban meninggal sebelumnya diketahui bernama Zainal Abidin dan Kuntana yang mengalami luka bakar hingga 90 persen.
“Seluruh jenazah korban dibawa ke RSUD untuk dilakukan autopsi dan mengidentifikasi korban,” pungkasnya.***