Ini saran dr Indra Yovi dalam persiapan kebijakan pasca PSBB

Jubir Covid-19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Juru Bicara (Jubir) Tim Penanganan Covid 19 Provinsi Riau, dr Indra Yovi membeberkan beberapa saran terkait persiapan kebijakan yang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal tersebut disampaikannya saat rapat bersama Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau, Syahrial Abdi serta anggota Tim Gugus Tugas Covid-19 di Posko Gugus Tugas Covid 19, Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Rabu (20/05/2020).

Baca: dr Indra Yovi tidak sarankan penggunaan bilik disinfektan

“Tentunya sebelum dan setelah PSBB akan ada evaluasi, serta apa strategi yang dilakukan setelah PSBB ini,” ungkapnya.

Adapun saran dari dr Indra Yovi terkait kebijakan Provinsi Riau pasca PSBB yang perlu untuk diperhatikan antara lain, tujuan meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, pendidikan, budaya secara bertahap dan terkontrol.

“PSBB yang sebelumnya dibatasi secara berskala besar, kemungkinan PSBB akan dilonggarkan namun dengan protokol kesehatan yang diperketat,” tambahnya.

Baca: Polisi sebut tak ada perusakan checkpoint dalam demo penolakan PSBB di Dumai

Ditambahkan dr Indra Yovi, dalam pelaksanaan kelonggaran PSBB tersebut tiga hal harus dipenuhi. Pertama, rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan Covid -9 di Provinsi Riau wajib mempertahankan kapasitas tempat tidurnya.

Kedua, kemampuan peningkatan kapasitas laboratorium Biomolekuler Arifin Achmad harus mencapai 400 hingga 500 sampel per satu hari.

“Poin nomor dua ini paling wajib untuk di penuhi saat terjadi kelonggaran PSBB, kita sama-sama berharap jika Provinsi Riau ingin pemeriksaan massal, bukan Rapid tes tapi Polymerase Chain Reaction (PCR) massal,” ujarnya.

Baca: Jubir Covid sebut di Kabupaten Bengkalis sudah terjadi trasmisi lokal

Selanjutnya yang ketiga, ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas kesehatan serta menyiapkan ketersediaan masker untuk masyarakat.

“Tidak perlu harus masker kesehatan, cukup menyediakan masker kain yang dibagikan kepada masyarakat,” tuturnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *