
Beijing (Riaunews.com) – Seorang perempuan berusia 18 tahun di China kesulitan membayar sewa tempat tinggal. Ia pun memilih untuk tinggal di toilet yang harga sewanya sebesar 50 Yuan atau sekitar Rp 115.500 (kurs Rp 2.311) per bulan.
Dikutip dari South China Morning Post, Senin (7/4/2025), perempuan bernama Yang itu berasal dari Provinsi Hubei di Selatan China. Ia tidak mampu menyewa tempat tinggal yang biasanya berkisar 800-1.800 Yuan atau sekitar Rp 1,8 juta hingga Rp 4,1 juta.
Dilansir Detikcom, Yang bekerja di toko furniture di Zhuzhou, Hunan Province, Selatan China. Setiap bulan ia menghasilkan 2.700 Yuan (Rp 6,2 juta). Angka tersebut jauh di bawah standar kota, yakni 7.500 Yuan (Rp 17,4 juta).
Yang menempati toilet berukuran 6 meter persegi di perusahaan dirinya bekerja. Ruang itu berisi dua kloset jongkok dan satu wastafel. Untuk tinggal di toilet itu, Yang memasang tempat tidur lipat, panci masak kecil, tirai dan rak pakaian.
Ia sudah menempati toilet tersebut selama sebulan. Yang membersihkan toilet setiap hari dan sesekali memasak mie di malam hari. Sementara itu, karyawan lain menggunakan toilet tersebut di siang hari seperti biasa.
Menurutnya, toilet yang ditempatinya selalu bersih dan bebas bau. Ia merasa aman tinggal di kantor yang mempunyai sistem keamanan 24 jam. Meski tidak pernah mengunci pintu, ia tidak pernah kehilangan barang.
Di sisi lain, Yang menceritakan dirinya tumbuh bersama kakek-neneknya sejak usia satu tahun karena orang tuanya pergi bekerja. Pada usia 16 tahun, ia meninggalkan kampung halamannya dan mulai menghidupi dirinya sendiri.
Orang tuanya sering memintanya untuk membiayai pendidikan saudara laki-lakinya. Ia mengatakan bahwa ia menghabiskan sekitar 300 hingga 400 Yuan (Rp 691 ribu hingga Rp 929 ribu) per bulan dan menabung sisanya untuk membeli rumah dan mobil.
Atasan perempuan Yang, Xu mengatakan Yang tadinya mempertimbangkan sewa kamar seharga 400 Yuan (Rp 929 ribu) per bulan. Namun, ia lebih memilih tinggal di toilet perusahan demi keamanan dan kedekatan ke tempat kerja.
Pada akhir bulan, Xu berencana untuk memindahkannya ke ruang kantor yang baru direnovasi.***