Bisnis  

Awal Juni, Candi Borobudur akan dibuka untuk turis

Candi Borobudur segera dibuka untuk kunjungan turis pada 8 Juni 2020.

Jakarta (Riaunews.com) – Pemerintah tampaknya serius menjalankan new normal, meski virus corona belum betul-betul hilang dari Tanah Air.

Ini terlihat dengan rencana akan dibukanya kembali Candi Borobudur untuk para turis pada awal Juni mendatang.

Setelah ditutup selama kurang lebih tiga bulan, PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko (Persero) akan kembali membuka objek wisata yang dikelolanya pada 8 Juni 2020.

Baca: Ratusan pedagang demo malam hari, tolak PSBB Dumai

Direktur Utama TWC Borobudur Prambanan & Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan bahwa pembukaan kembali TWC juga memperhatikan imbauan dari pemerintah pusat, khususnya dari Kementerian BUMN dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Protokol new normal yang akan dilakukan di TWC, dikatakan Edy, meliputi; kewajiban penggunaan masker oleh petugas dan wisatawan, pengecekan suhu tubuh bagi wisatawan, dan pengawasan jarak sosial antara wisatawan.

Tak ketinggalan penempatan klinik dan tenaga medis, tempat cuci tangan setiap 100 meter, dan papan anjuran pencegahan COVID-19.

Baca: Gubri: PSBB tak melarang masyarakat beraktivitas, tapi menerapkan protokol kesehatan

“Untuk mengurangi interaksi antara petugas dan wisatawan, TWC menerapkan pembayaran sebagian loket tiket secara cashless (non-tunai),” kata Edy, seperti yang dikutip dari Antara pada Selasa (19/5/2020).

Selain untuk wisatawan, protokol new normal juga diterapkan di lingkungan pedagang sekitar TWC, dengan imbauan menjaga kebersihan agar kenyamanan wisatawan terpenuhi.

Ia mengatakan protokol ini juga sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yang akan menerapkan program CHS (cleanliness, health, and safety) di setiap destinasi pariwisata.

Baca: Gubri imbau shalat Idul Fitri di rumah, namun pusat perbelanjaan boleh buka

“Program ini penting, karena pandemi telah membuat perilaku manusia berubah. Masyarakat jauh lebih peduli terhadap faktor-faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan termasuk dalam melakukan aktivitas berwisata,” ujarnya.

“Dengan diterapkannya protokol new normal, diharapkan pengelola tempat wisata dapat membangun kepercayaan wisatawan, sehingga sektor pariwisata dapat bangkit kembali secara perlahan,” lanjutnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *