Rabu, 8 Januari 2025

Iran kagetkan dunia dengan rudal balistik yang tiba-tiba meluncur dari dalam tanah

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Iran meluncurkan rudal balistik dari dalam tanah. Dan, ini menjadi yang pertama di dunia.

Taheran (Riaunews.com) – Tentara Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Republik Iran baru saja membuat guncang dunia. Kenapa bisa?.

IRGC menjadi angkatan bersenjata pertama di dunia yang memiliki rudal jarak jauh alias balistik, yang diluncurkan dari dalam tanah.

Rudal jarak jauh itu dipamerkan IRGC ketika melakukan latihan perang besar-besaran di Teluk Persia dan Teluk Hormuz dalam Operasi Payambar-e Azam 14 atau Operasi Nabi Besar SAW 14.

Baca: Putin klaim persenjataan Rusia Lebih Unggul dari AS

Dalam siaran resminya dikutip VIVA Militer, Kamis (30/7/2020), Iran menayangkan proses detik-detik rudal terbaru yang diluncurkan dari sebuah area padang pasir terbuka.

Rudal benar-benar ditembakkan tanpa ada alat peluncur di permukaan bumi. Rudal-rudal itu tiba-tiba saja muncul dari dalam tanah dan meleset cepat ke angkasa menuju sasaran target tembak di Selat Hormuz.

Komandan Aerospace IRGC, Brigadir Jenderal Hajizadeh ketika diwawancarai PressTV menyatakan, ini merupakan rudal balistik pertama di dunia yang diluncurkan dari bawah tanah.

“Iran berhasil menembakkan rudal balistik dari bawah tanah tanpa menggunakan landasan peluncuran untuk pertama kalinya di dunia,” kata dia.

Sebelumnya IRGC tak pernah cuap-cuap memiliki rudal balistik ini. Rudal ini baru muncul di saat latihan perang besar kali ini saja.

Perlu diketahui, dalam latihan perang itu IRGC mengerahkan kekuatan penuh. Hampir semua armada tempur dikerahkan mulai dari rudal-rudal jarak jauh, kapal serang hingga pasukan serang cepat.

Iran memang sengaja menggelar latihan perang sebagai upaya unjuk kekuatan untuk melawan provokasi dan propaganda Amerika terhadap negara itu.

Tensi di Iran kian memanas seiring dengan akan segera berakhirnya pemberlakuan embargo senjata. Sanksi yang diberlakukan kepada Iran sedianya akan berakhir pada Oktober 2020. Dan Amerika berupaya keras untuk memperpanjang atau memperbaharui masa berlakunya embargo melalui jalur diplomasi.

Tapi, upaya Amerika sejauh ini tampaknya akan berakhir dengan kegagalan. Sebab, Amerika kini tak memiliki hak atas pemberlakuan atau pembaharuan embargo. Sementara Uni Eropa cenderung berpihak kepada Iran atas masalah embargo ini. Walau begitu Amerika sangat gencar menekan Iran melalui PBB agar keinginan mereka berjalan mulus.***

Sumber: Viva
Editor: Ilva


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan