Moskow (Riaunews.com) – Jembatan pertama yang menghubungkan antara Cina dan Rusia, yang dinamai jembatan Blagoveshchensk-Heihe pada Jumat (10/6/2022) dibuka untuk lalu-lintas kendaraan.
Langkah tersebut dilakukan di tengah memburuknya krisis antara Moskow dengan negara-negara Barat menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Jembatan penghubung kedua negara tersebut sepanjang 1.080 meter, yang terletak di Kota Blagoveshchensk Rusia dan menghubungkan dengan Kota Heihe Cina. Jembatan tersebut membentang di atas sungai Amur, yang dibangun pada akhir 2016 oleh kedua negara.
Total investasi yang dikucurkan sebesar 19 miliar rubel (Rp 4,7 trilun). Dari jumlah tersebut, 14 miliar ruble (Rp 3,5 triliun) berasal dari kocek Rusia. Pembukaan jembatan ini awalnya dijadwalkan dilakukan pada November 2020, namun tertunda gara-gara pandemi Covid-19.
Cina sampai sekarang masih memberlakukan aturan Covid-19 yang ketat. Saat ini saja, jembatan tersebut hanya boleh dilalui oleh truk.
“Pada hari ini jembatan Blagoveshchensk-Heihe antara Rusia dan Cina punya arti simbolis. Ini akan menjadi tanda persahabatan penghubung antara masyarakat Cina dan Rusia,” kata Wakil Perdana Menteri Rusia Yury Trutnev dalam acara seremoni pembukaan jembatan tersebut, yang diliput oleh media dari Rusia.
Sedangkan Wakil Perdana Menteri Cina Hu Chunhua mengatakan pihaknya menyadari jembatan Blagoveshchensk-Heihe akan memberikan layanan logistik yang lebih baik bagi negaranya, dimana Jembatan Blagoveshchensk-Heihe sebelumnya dirancang untuk menjadi sebuah jembatan persahabatan dan kerja sama.
Pada Jumat, 10 Juni 2022, untuk pertama kalinya delapan truk dari bertolak dari armada layanan Helium Gazprom di Rusia, yang ditenagai gas alam cair, melintasi jembatan tersebut via pos pemeriksaan Kani-Kurgan-Heihe menuju Cina. Sedangkan dari sisi Cina, delapan truk pembawa ban mobil dan sejumlah komponen peralatan listrik diberangkatkan menuju Rusia.****
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.