Jakarta (Riaunews.com) – Capt Afwan, Pilot Sriwijaya Air jatuh sering isi tausiah atau ceramah di masjid. Capt Afwan dikenal taat beragama.
Bahkan saban kali libur, Capt Afwan sering ke masjid. Capt Afwan tinggal di Perumahan Bumi Cibinong Endah (BCE), Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Baik orangnya santun, rajin sholat, kalau libur pasti selalu ke masjid,” ungkap Ketua RT setempat, Agus Pramudibyo di kediaman Kapten Afwan, Sabtu (9/1/2021) malam.
Capt Afwan yang juga sempat menjadi bendahara masjid. Capt Afwan juga mantan ketua RT setempat.
Capt Afwan sering memberi tausiah dalam setiap kegiatan keagamaan di lingkungan komplek.
“Beliau sering isi tausiah di arisan RT, ataupun kalau ada kegiatan-kegiatan di lingkungan perumahan sini,” terang Agus.
Capt Afwan belum ber-KTP Bogor, tapi Capt Afwan sudah tinggal di RT 01/10 Perumahan BCE, Kabupaten Bogor sejak 10 tahun silam.
Ia diketahui tinggal bersama seorang istri dan tiga anak, paling sulung masih duduk di bangku kelas 1 SMP dan paling bungsu masih duduk di bangku TK.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 lepas landas (take off) dari Bandara Sukarno Hatta pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB, hilang kontak di atas Pulau Lancang Kepulauan Seribu. (Antara)
Mantan anggota TNI AU
Pilot Pesawat Sriwijaya Air jatuh, Capt Afwan mantan anggota TNI AU. Capt Afwan pernah bertugas di Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 31.
Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Indan Gilang B.
Capt Afwan, pilot pesawat, merupakan mantan personel TNI AU yang sudah purna tugas sejak tahun 1998.
“Beliau (Afwan) pernah berdinas di Skadron Udara 4 dan Skadron Udara 31,” kata Gilang, seperti diberitakan Antara, Sabtu (09/01/2021).
Adapun untuk membantu proses pencarian pesawat, Gilang menegaskan TNI AU telah menyiagakan helikopter dan pesawat fix wing untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue – SAR).
“Helikoter Super Puma NAS-332 Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor serta personel SAR dari Korpaskhas telah disiagakan,” katanya.
Selain helikopter, lanjut dia, TNI AU juga menyiapkan pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 take off dari Bandara Sukarno Hatta pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB, hilang kontak di atas pulau Lancang Kepulauan Seribu.
Gilang juga mengungkapkan kalau di dalam pesawat yang jatuh tersebut ada tiga anggota keluarga personel TNI AU yang bertugas di Pangkalan Udara (Lanud) Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
“Benar ada tiga anggota keluarga personel TNI AU masuk manifest pesawat. Suaminya berdinas di Lanud Supadio, Pontianak,” katanya.
Tiga anggota keluarga dari personel TNI AU itu, yakni Rahmania Ekananda (istri), Dinda Amelia (anak), dan Fazila Ammara (anak). Mereka keluarga dari Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Lanud Supadio Kolonel Teknik Akhmad Khaidir.
Gilang berharap para penumpang pesawat Sriwijaya Air dapat segera ditemukan oleh petugas.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.