Jakarta (Riaunews.com) – Persaudaraan Alumni (PA) 212 meminta pembubaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Permintaan ini menjadi salah satu amanat Musyawarah Nasional II PA 212, termasuk pemulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab dari Arab Saudi.
Berdasarkan keterangan pers dari humas PA 212 yang dikonfirmasi oleh Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, Ahad (19/7/2020), permintaan pembubaran BPIP adalah amanat Munas PA 212 dalam bidang kebangsaan.
Baca: Dewi Tanjung laporkan Presidium 212 soal kepemilikan bendera PKI
Dikutip dari Gelora, berikut ini amanat Munas PA 212 dalam bidang kebangsaan:
– Berupaya memulangkan Habib Rizieq Syihab
– Menolak UU Corona,
– Menuntut pembubaran BPIP,
– dan dalam bidang keorganisasian menyempurnakan pedoman dasar organisasi.
Dalam bidang keumatan, Munas II PA 212 merekomendasikan untuk pengembangan ekonomi keumatan.
Munas II PA 212 digelar dengan lancar di kompleks Ponpes Adzikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/7), dari pukul 08.00 WIB pagi sampai dini hari.
Tokoh-tokoh PA 212 yang terlihat hadir di antaranya Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis, Ketua GNPF Yusuf Martak, Abah Raudh Bahar dari Adzikra, KH Al khattat, KH Nashir Zen, Egy Sujana, Haikal Hasan dan tokoh lainnya. PA 212 menyatakan acara ini diikuti 212 peserta dari 24 Provinsi, 136 Kab/kota, serta 8 negara diluar negeri melalui virtual.
Baca: Mengaku tak kaget gugatan Pilpres lambat diupload MA, PA 212: Mungkin ini pengalihan isu RUU HIP
Slamet Maarif kembali Jadi Ketum PA 212
Pada Munas kali ada beberapa keputusan yang diambil, di antaranya memilih dan menetapkan kembali Slamet Maarif sebagai Ketua Umum dan Uus Sholikhuddin sebagai Sekjen.
Pembina PA 212, Habib Rizieq Syihab, menyampaikan sambutan tertulis yang dibacakan dari Mekah, Arab Saudi. Rizieq mendukung dan mendoakan suksesnya acara munas itu.***