
Jakarta (Riaunews.com) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara perihal lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan. Hal itu disampaikan Luhut dalam konferensi pers.
“Upaya Peningkatan Penggunaan PDN Bidang Alat Kesehatan” yang disiarkan secara virtual, Selasa (15/6/2021).
“Naiknya eksponensial dengan adanya masuk varian India ini. Ini supaya kita juga sama-sama kesempatan ini berkaca inilah kesalahan kita rame-rame,” ujarnya.
[box type=”shadow” align=”” class=”” width=””]
Baca Juga:
- Timbulkan Kerumunan, 12 Gerai McDonald’s di Bandung Hanya Didenda Masing-masing Rp500 Ribu
- Viral Video Kerumunan di Pesta Ultah Khofifah, Pemprov Jatim Klaim Sudah Sesuai Prokes
- Khofifah Minta Maaf Atas Acara Ultah yang Bikin Heboh
[/box]
Menurut Luhut, pemerintah sudah berupaya keras meminta masyarakat untuk tetap di rumah alias tidak mudik pada masa lebaran lalu. Namun, hal itu tidak terjadi.
“Kemarin kita rame-rame (mudik), ya ini sekarang buahnya,” kata Luhut.
Oleh karena itu, eks Kepala Kantor Staf Presiden itu pun mengajak semua pihak, terutama para pemimpin, melakukan perenungan.
“Kalau kita sebagai pemimpin ini tidak memberikan contoh ini dampaknya seperti sekarang ini. Banyak korban yang tanpa kita sadari, langsung ataupun tidak langsung, akibat kelakuan kita sendiri,” ujar Luhut.
Sebelumnya, pada 23 Februari 2024 Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Maumere, NTT, disorot publik karena menyebabkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19. Momen kerumunan warga menyambut Jokowi itu terekam dalam sebuah video yang beredar di media sosial.
Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menilai insiden kerumunan yang terjadi saat kunjungan kerja Jokowi ke NTT tersebut kurang tepat untuk menjadi teladan nasional.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa juga membuat acara perayaan ulang tahun dirinya yang ke-56 di rumah dinas, sebelah Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (19/5/2021). Acara pesta ulang tahun itu tak ayal menuai kritik karena dilakukan di tengah suasana pandemi Covid-19 dan mengundang kerumunan.***