Minggu, 27 Oktober 2024

Malaysia pulang ribuan TKI, warga Karimun panik

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 


Karimun (Riaunews.com) – Malaysia memulangkan ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di negara tersebut, akibat kebijakan lockdown yang diberlakukan melalui Tanjungbalai Karimun.

Hal ini enimbulkan kepanikan bagi masyarakat Karimun, sebab ribuan TKI yang dipulangkan tersebut sulit dideteksi apakah suspect corona atau bukan.

“Jujur, kami sangat khawatir atas pemulangan TKI lewat Karimun tersebut. Sebab, dengan pemulangan TKI sebanyak itu, akan sulit mendeteksi apakah mereka sudah suspect corona atau bukan,” ujar Panji, warga Karimun dilansir haluankepri.com, Sabtu (21/3/2020) malam.

Panji meminta Pemerintah Kabupaten Karimun bergerak cepat memantau TKI yang dipulangkan lewat Karimun tersebut. Sebab, menurut informasi yang diperolehnya ada sebagian TKI itu yang merupakan warga Pulau Karimun dan juga Tanjungbatu. Paling tidak, ada keluarga mereka yang tinggal di Karimun.

“Informasinya, begitu sampai di Karimun mereka ada yang mendatangi rumah keluarga mereka di Balai (Karimun). Kita tidak tahu apakah kondisinya sehat atau sudah suspect corona. Ini yang mesti dikejar oleh pihak terkait di Karimun. Petugas harus mencari keberadaan WNI itu di Karimun,” jelasnya.

Panji berharap, pemerintah tidak terlambat untuk segera menangani persoalan ini. Sebab, jika terlambat sedikit saja maka dampaknya warga Karimun bisa menjalani masalah besar.

“Saat ini saja, kami sudah dalam ketakutan. Ditambah lagi dengan adanya TKI yang pulang lewat Karimun. Kami hanya meminta pemerintah bisa segera mengambil tindakan cepat dan tepat,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pemulangan TKI tersebut dilakukan lewat pelabuhan Kukup dan Putri Harbour, Johor, Malaysia ke pelabuhan Tanjungbalai Karimun. Pemulangan itu sudah mulai dilakukan sejak Selasa, 17 Maret 2020 hingga Sabtu 21 Maret 2020. Jumlah WNI yang pulang lewat Karimun mencapai ribuan orang.

Kepala Bidang Lalulintas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjungbalai Karimun, Marganda ketika dikonfirmasi, Sabtu (21/3/2020) malam mengatakan, pihaknya mengirimkan data selama dua hari terakhir, dengan total WNI yang pulang ke Indonesia via Karimun sebanyak 1.528 orang.

Marganda menjelaskan, jumlah WNI yang turun di pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun sebanyak 355 orang. Dengan rincian, WNI yang datang dari Kukup, Malaysia sebanyak 168 orang, sementara dari Johor sebanyak 183 orang.

“Kapal Ocean Dragon 2 asal Kukup, Malaysia mengangkut 168 penumpang. Kapal Wavemaster 8 mengangkut 4 penumpang dan kapal Putri Anggreini 05 dari pelabuhan Putri Harbour mengangkut 183 penumpang,” ujar Marganda.

Sedangkan, WNI yang turun di pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun pada Sabtu, 21 Maret 2020 sebanyak 1.173 orang, dengan rincian, yang berangkat dari Kukup sebanyak 671 orang, dari Johor sebanyak 500 orang dan dari Singapura sebanyak 2 orang.

“Kapal Ocean Dragon 2 dari pelabuhan Kukup Malaysia yang mengangkut 168 orang. Kapal Ocean Dragon 3 dari Kukup Malaysia 167 orang. Kapal Wavemaster 3 dari Singapura membawa 2 penumpang. Kapal Putri Anggreini 05 dari pelabuhan Putri Harbour, Malaysia mengangkut panumpang 184 orang,” jelasnya.

Kemudian, kapal Ocean Dragon 2 dari pelabuhan Kukup Malaysia mengangkut penumpang 168 orang. Kapal Ocean Dragon 3 dari pelabuhan Kukup, Malaysia mengangkut penumpang 168 orang. Kapal Anggreini 02 dari pelabuhan Putri Harbour, Malaysia mengangkut penumpang 175 orang. Terakhir kapal Anggreini 05 dari pelabuhan Putri Harbour, Malaysia mengakut penumpang 141 orang.

Marganda mengatakan, pemulangan WNI dari Malaysia via Karimun akan masih akan terus berlangsung hingga 31 Maret mendatang, atau selama kebijakan penguncian daerah yang dilakukan pemerintah Malaysia. Menurut dia, pemulangan WNI itu tidak sampai terjadinya penumpukan di pelabuhan.

“Kalau dibilang ada penumpukan di pelabuhan tidak ada. Begitu turun ke pelabuhan mereka langsung naik ke kapal, ada yang tujuan Selatpanjang, Tanjungbatu dan kapal tujuan daerah lainnya di Indonesia,” tuturnya.

Dijelaskan, pihaknya akan terus memantau serta melakukan antisipatif hingga beberapa hari ke depan terkait aktivitas di pelabuhan. Sejauh ini, menurutnya aktivitas di pelabuhan Karimun masih tergolong normal.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *