Jakarta (Riaunews.com) – Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan bahwa kondisi politik Indonesia di dua tahun awal periode kedua Presiden Joko Widodo memburuk.
“Kondisi politik dinilai memburuk dalam dua tahun terakhir,” kata Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas saat memaparkan hasil survei pihaknya secara daring, Selasa (19/10/2021).
Merujuk survei, jumlah responden yang menilai kondisi politik dalam keadaan baik menurun drastis. Dari 41 persen pada September 2019, kini menjadi 26,8 persen.
“Sebaliknya yang menilai buruk atau sangat buruk naik dari 14,5 persen menjadi 24,4 persen,” ucap Sirojudin.
Terkait kondisi keamanan, 61,3 persen responden menilai kondisi yang baik atau sangat baik. Responden yang menilai kondisi keamanan saat ini buruk atau sangat buruk hanya 11,8 persen.
Sirojuddin mengatakan responden yang menganggap keamanan dalam kondisi baik cenderung stabil sejak 2019 lalu.
“Dibanding dua tahun lalu, kondisi politik dan penegakan hukum sekarang lebih buruk, sementara kondisi keamanan kurang lebih stabil,” imbuh Sirojuddin.
Dalam survei yang sama, 48.2 responden menyatakan pemberantasan korupsi buruk atau sangat buruk.
Secara garis besar, survei SMRC menyatakan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi menurun 7,2 persen dibanding empat bulan sebelumnya. Ada 68,5 persen responden yang merasa puas.
Survei SMRC dilakukan dengan wawancara terhadap 1.220 responden yang dipilih secara acak atau dengan metodologi multistage random sampling pada 15 hingga 21 September 2021.
Survei ini memiliki margin of error yang diperkirakan sekitar 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***