Kamis, 24 Oktober 2024

Sejumlah Siswa SD di Nganjuk Keracunan Usai Menyantap Menu Program Makan Siang Gratis

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Sejumlah siswa SD di Nganjuk terpaksa dilarikan ke Puskesmas karena keracunan usai menyantap menu dari program makan siang gratis. (Foto: Jatim News)

Nganjuk (Riaunews.com) – Sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program uji coba makan siang gratis. Akibatnya, sejumlah siswa mengalami mual dan diare hebat.

Para siswa yang mengalami keracunan berasal dari SDN Banaran, Kecamatan Kertosono, Nganjuk. Korban keracunan masih ada yang harus mendapatkan perawatan medis di Puskesmas setempat.

Sebanyak 7 siswa yang mengalami keracunan, 6 di antaranya sudah diperbolehkan rawat jalan. Sementara 1 siswa masih terbaring di ruang UGD Puskesmas akibat muntah, pusing, hingga diare hebat.

“6 sudah pulang, kita sarankan kalau ada gejala lanjutan periksa lagi ke sini,” ucap Kepala UGD Puskesmas Kertosono, Wahab, Kamis (4/10/2024).

Wahab menjelaskan, intoksikasi atau keracunan akibat makanan tidak muncul begitu saja. Biasanya memerlukan waktu hingga gejala muncul.

Namun ia menduga cemaran bakteri pada makanan membuat sejumlah anak yang menyantap menu mengalami keracunan.

Sementara itu, Guru SDN Banaran 1, Ning Adianti, mengungkapkan peristiwa keracunan terjadi pada Rabu (2/10/2024). Insiden itu bermula saat sekolah menerima 300 paket makanan untuk program uji coba makan siang gratis tahap II.

Sebelum dibagikan ke para siswa, kata Ning, sejumlah guru mencicipi lebih dulu menu yang tersedia guna memastikan kelaikan makanan. Namun ada salah satu menu yang diduga sudah tidak layak makan sehingga sekolah memutuskan menyisihkan paket makanan tersebut di lorong.

“Tapi anak-anak, sudah disampaikan sebentar dulu, ada saja yang ‘nyuri-nyuri’. Mungkin sudah lapar karena sehabis pelajaran olahraga,” kata Ning.

Ning menyebut ada 7 siswa yang mengambil paket makanan dan berujung pada peristiwa keracunan. Atas kejadian itu, sekolah memastikan memusnahkan menu makanan tersebut.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *