Jakarta (Riaunews.com) – Mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim terlihat seperti tidak yakin dengan posisinya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Perspektif itu muncul lantaran Nadiem ragu dalam mengeluarkan kebijakan yang sangat dibutuhkan rakyat.
Baca: Tujuh daerah di Riau ini dibolehkan Nadiem belajar tatap muka di sekolah
Salah satunya ketidakberanian untuk berjanji menghadirkan kuota internet gratis bagi peserta didik yang kesulitan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) di era pandemik.
“Statemen Nadiem yang tidak ada kepastian pemenuhan janji sangat anomali, mengingat menteri adalah jabatan publik yang punya kewenangan memutuskan. Setingkat lebih rendah dari presiden,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, Ahad (16/8/2020).
Seharusnya, kata Dedi, apa yang disampaikan oleh seorang menteri bisa terealisasi.
Apalagi jika program tersebut ditujukan untuk kemaslahatan rakyat banyak.
Baca: Mendikbud Nadiem Makarim diadukan ke Komnas HAM
Dari ketidakberanian tersebut, Dedi menilai bahwa Nadiem tidak yakin dengan jabatan yang diberikan Presiden Joko Widodo.
“Nadiem tidak yakin dengan posisinya sebagai menteri. Tentu sangat disayangkan karena membiarkan masyarakat untuk menunggu kebijakan yang pembuat rencana kebijakannya sendiri tidak punya target keberhasilan,” pungkas Dedi.***
Sumber: RMOL
Editor: Ilva