Jakarta (Riaunews.com) – Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri membantah isu yang menyebutkan dirinya drop out dari bangku kuliah.
Megawati mengatakan situasi yang sebenarnya terjadi ialah dirinya tidak diperbolehkan kuliah di era pemerintahan Soeharto hanya karena merupakan anak Presiden Pertama RI Sukarno.
Baca: Megawati Sebut Sekarang Jakarta Amburadul
“Saya tidak drop out, angka saya tinggi, karena apa? Saya enggak boleh kuliah zaman Pak Harto. Itu saja, karena saya anak Bung Karno,” kata Mega saat berbicara dalam acara ‘Dialog Kebangsaan: Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial’ yang disiarkan secara daring, Selasa (10/11/2020).
Ia menerangkan, isu dirinya drop out dari bangku universitas pernah diributkan saat hendak menjabat sebagai wakil presiden mendampingi Abudurrahman Wahid alias Gus Dur pada 1999 silam. Mega mengenang, saat itu orang-orang menyebutnya hanya seorang ibu rumah tangga dan bodoh.
Namun, Ketua Umum PDIP itu membantah anggapan tersebut. Mega menyatakan nilainya saat duduk di bangku universitas terbilang tinggi.
“Angka saya tinggi,” ujarnya.
Baca: Pertanyakan Sumbangsih Milenial, Netizen Justru Pertanyakan Prestasi Megawati
Berangkat dari itu, Mega berharap agar mahasiswa mempunyai semangat yang tinggi untuk menyelesaikan pendidikannya. Ia mendorong agar seluruh mahasiswa dapat menjadi sarjana yang memiliki pengetahuan luar biasa.
“Jadi kalian harus punya fighting spirit. Jadi sarjana tapi dengan pengetahuan yang luar biasa dan itu sangat memungkinkan,” ujar Mega.
Mega diketahui sempat beberapa kali duduk di bangku universitas yakni Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung pada 1965 dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1970. Namun, Mega tidak menuntaskan pendidikan di dua fakultas dan universitas berbeda tersebut.
Baca: Megawati Mengaku Kesal Kerap Dituduh PKI
Namun begitu, Mega tercatat beberapa kali menerima gelar doktor kehormatan dari beberapa universitas antara lain Universitas Padjadjaran; Universitas Waseda, Tokyo, Jepang; Korea Maritime and Ocean University; Moscow State Institute of International Relation; serta Universitas Negeri Padang.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.