Minggu, 5 Januari 2025

Pemilihan Duta Sadar Hukum: Upaya Membajak Potensi Remaja?

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 

Oleh Devi Ramaddani, Aktivis Muslimah

Kalau kita berbicara tentang remaja, tentu mengarah ke banyak hal. Mulai dari usianya yang masih muda, semangat yang tinggi, fisik yang kuat, daya tangkap yang cepat diserap dan lain sebagainya. Dengan potensi yang dimiliki oleh remaja inilah maka remaja sering disebut dengan tunas generasi yang akan menjadi penerus agen perubahan atau agent of change.

Bahkan, dengan potensi nya tersebut, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur (Kejati Kaltim) terus berupaya meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, khususnya di kalangan pelajar, dengan program yang diandalkan ialah Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum (DPSH) tingkat SMA/SMK/MA/SLB se-Kalimantan Timur.

“Program ini bertujuan untuk membentuk karakter para pelajar agar memiliki kesadaran hukum yang kuat sejak dini,” kata Wakil Kepala Kejati Kaltim Victor Antonius Saragih Sidabutar di Samarinda, Sabtu.

Dia menyatakan bahwa pengembangan budaya sadar hukum merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. Lanjut dia, membangun kesadaran hukum harus dimulai sejak dini agar bisa tertanam dan menjadi kebiasaan sehari-hari.

Pihaknya juga telah menggelar puncak Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum di Balikpapan, Kamis (8/11). Victor menambahkan, pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa harus dikembangkan potensinya ke arah yang positif. Salah satunya dengan diberikan pemahaman hukum melalui pembinaan atau pembentukan pelajar sadar hukum.

“Ini akan membentuk karakter para pelajar, seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, toleransi, dan kepedulian pada lingkungan dan sosial,” jelasnya kepada Antara News 10 November 2024.

Sungguh amat disayangkan, potensi yang dimiliki remaja justru diarahkan sesuai keinginan sistem hari ini, yang katanya program tersebut untuk membentuk karakter para pelajar agar memiliki kesadaran hukum yang kuat sejak dini. Bukankah seharusnya para remaja itu harus menjadi pejuang dan pembela Islam?

Padahal, ini hanyalah akal-akalan sistem hari ini yang mengalihkan potensi mereka, salah satunya adalah pembajakan potensi remaja dengan pemilihan duta-duta, misalnya duta sadar hukum. Ini akan membuat mereka terlena akan eksistensi diri sehingga akan lupa bahwa dirinya adalah agen perubahan.

Dalam membentuk karakter para pelajar tidak akan terwujud dengan program sadar hukum yang dibuat oleh pemerintah sebab sistem pendidikan yang sekuler, meski berprestasi tapi berakhlak buruk.

Memang, sesuai dengan tab’iat kafir Barat yang tidak pernah menyukai Islam, dalam proyeknya selalu menyelipkan ide memisahkan Islam dari kehidupan kaum muslimin. Disibukkanlah remaja muslim dengan rangkaian agenda yang dirancang.

Begitulah jadinya, pemilihan duta sadar hukum oleh remaja yang ala sekuler mereka hanya tersibukkan dengan aktivitas mencari materi, sebaliknya kering rohani, jauh dari visi hakiki. Apalagi memikirkan hisab akhirat dan nikmat surgawi yang tidak nampak oleh mata dan telinga. Terlalu banyak hal melenakan pada sistem sekuler membawa pemuda pada pemikiran sempit, rusak dan merusak.

Remaja harusnya mengkaji Islam agar berprestasi dengan bangga “I am Muslim” dan menyampaikan Islam kesiapa saja dan dimana saja. Karena Ia akan sadar betul akan hubungannya dengan Allah SWT sehingga terbentuk kepribadian Islam. Orientasi kehidupan pemuda pun tidak sekedar sampai di dunia namun terpenting sampai akhirat.

Bukan hanya kesenangan sifatnya sementara hari ini, gaya hidup yang hedon membuat pemuda lupa untuk membawa bekal kembali kepada Allah SWT yang bisa menghantarkan diri dan keluarganya masuk kedalam surga.

Ia adalah di antara pemuda yang paling tampan dan kaya di Kota Mekah. Kemudian ketika Islam datang, ia jual dunianya dengan kekalnya kebahagiaan di akhirat. Mush’ab bin Umair adalah salah seorang sahabat nabi yang utama.

Ia memiliki ilmu yang mendalam dan kecerdasan sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusnya untuk mendakwahi penduduk Yatsrib, Madinah. Karena taufik dari Allah kemudian buah dakwah Mush’ab, Madinah pun menjadi tempat pilihan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya hijrah. Dan kemudian kota itu dikenal dengan Kota Nabi Muhammad (Madinah an-Nabawiyah).

Mush’ab juga merupakan seorang pemuda yang teladan dalam bersemangat menuntut ilmu, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Ia memiliki kecerdasan dalam memahami nash-nash syariat, pandai dalam menyampaikannya, dan kuat argumentasinya. Semoga akan ada pemuda seperti sosok Mus’ab untuk pemuda muslim hari ini.

Wallahu a’lam bish shawab


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan