Kamis, 28 November 2024

Ahli BMKG: Pergesaran Poros Bumi Pengaruhi Perubahan Iklim

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Ilustrasi kemiringan bumi.

Jakarta (Riaunews.com) – Penelitian terbaru mengungkap perubahan iklim telah membuat pergeseran poros Bumi. Perubahan iklim meningkatkan pencairan gletser di daerah kutub selama beberapa dekade.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters menyebutkan bahwa banyaknya redistribusi air menyebabkan lokasi kutub utara dan selatan bergeser ke timur sejak pertengahan 1990-an.

Peneliti menyebut poros bumi mulai bergeser secara drastis pada 1995 sehingga arah pergeseran kutub tersebut berubah dan menjadi sangat cepat. Es yang mencair mengubah bagaimana berat bumi didistribusikan.

Sebelum pertengahan 1990-an, data satelit menunjukkan kutub bergerak perlahan ke selatan. Tapi kemudian berbelok ke kiri dan mulai bergeser ke timur dengan kecepatan yang dipercepat, bergerak sekitar sepersepuluh inci per tahun.

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Herizal, menyampaikan, pergeseran poros bumi yang justru menyebabkan perubahan iklim.

Dia mengatakan sudut poros bumi terhadap true north disebut memiliki pengaruh terhadap jumlah radiasi yang diterima tempat-tempat di permukaan bumi, dikenal sebagai efek eccentricity dan obliguity.

Herizal menjelaskan perubahan eccentricity atau obliguity yang signifikan akan mempengaruhi secara signifikan budged kesetimbangan energy di permukaan bumi yang pada akhirnya mempengaruhi sistim iklim.

“Variabilitas obliguity ini dikenal dengan siklus 33 tahunan,” ujar Herizal kepada CNNIndonesia.com, Jumat (30/4).

Pada sisi lain, Herizal juga menjelaskan hubungan langsung antara gletser yang mencair dengan poros bumi yang semakin miring. Dia berkata pada saat sistem iklim bumi berubah maka akan mengubah semua komponen sistem iklim bumi yang terdiri dari sistem atmosfer, hidrosfer (termasuk lautan), kriosfer (termasuk gletser), dan biosfer (daratan).

Melansir Business Insider, Greenland telah kehilangan lebih dari 4,2 triliun ton es sejak 1992, yang menaikkan permukaan laut global 0,4 inci. Tingkat pencairan itu meningkat tujuh kali lipat, dari 36 miliar ton per tahun pada 1990-an menjadi 280 miliar ton per tahun dalam dekade terakhir.

Pencairan gletser Antartika juga disebut semakin cepat pada 1980-an. Antartika kehilangan 40 miliar ton es setiap tahun. Dalam satu dekade terakhir, angka tersebut melonjak hingga rata-rata 252 miliar ton per tahun.

Sumbu rotasi bumi tidak lurus ke atas dan ke bawah seperti sumbu Merkurius atau Jupiter. Sebaliknya, sumbu Bumi miring dengan sudut 23,5 derajat.

Itulah mengapa belahan bumi utara dan selatan mendapatkan jumlah sinar matahari yang berbeda-beda pada waktu yang berbeda sepanjang tahun, itulah juga sebabnya Bumi memiliki musim.

Perubahan poros bumi baru-baru ini diklaim tidak akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia, tetapi itu bisa sedikit mengubah waktu dalam satu hari.

Bumi membutuhkan waktu kurang dari 24 jam untuk menyelesaikan satu rotasi. Tetapi perubahan poros dapat menambahkan milidetik ke waktu putaran itu, membuat satu hari sedikit lebih lama.***


Eksplorasi konten lain dari Riaunews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

 

Tinggalkan Balasan