Pekanbaru (Riaunews.com) – Sejak Pandemi Covid-19 muncul di Provinsi Riau, antara Gubernur Riau Syamsuar dan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau jarang bertemu.
Meski begitu, Sekretaris Dewan (Setwan) Muflihun, Senin (27/7/2020) menyebutkan, hal itu lebih disebabkan penerapan protokol kesehatan dan kegiatan pejabat eksekutif Gubernur dan Dewan yang fokus penanganan dan pencegahan.
“Kita sama-sama tahu, sejak Covid-19 merebak. Gubri dan anggota dewan sibuk dengan kegiatan masing-masing,” ungkap Muflihun, di posko Satgas Covid-19 Provinsi Riau, Senin (27/7).
Baca: Wagubri minta masyarakat bersabar selama belajar daring yang beratkan orang tua
Sementara itu, terkait adanya beberapa pernyataan yang dinilai mengkritisi kinerja gubernur, Muflihun menjelaskan, bahwa di DPDR Riau itu ada 9 Fraksi.
Dimana, menurut Muflihun dari sembilan Fraksi itu, tentunya memiliki kepentingan politik masing-masing.
“Menurut saya itu bukan kritikan, tetapi lebih kepada para dewan ingin tahu, sejauh mana program gubernur, apakah telah berjalan sebagai mana semestinya,” sebut Muflihun.
Hal ini juga sejalan dengan fungsi dan kepentingan politik, sehingga menurut Muflihun itu merupakan hal yang wajar.
“Artinya Gubernur dan Dewan sudah duduk bersama samakan persepsi penanganan Covid-19,” ungkap Muflihun.
Muflihun mengakui ia juga memantau ribut-ribut di media, terkait penggunaan anggaran.
Pihaknya menyebut telah memfasilitasi dan meluruskannya dengan mengadakan pertemuan antara gubernur dengan anggota dewan.
Baca: Gubri bantah Posko Covid-19 di perbatasan diperlonggar
“Kemarin sudah kita luruskan dengan melakukan pertemuan antara gubernur dan anggota dewan. Hingga masalah anggaran ditanyakan,” kata dia.
Faktanya, sebut Muflihun, setelah pertemuan tersebut apa yang sebelumnya dipertanyakan sudah dijelaskan Gubri.***
Sumber: MCR
Editor: Ilva