Selasa, 26 November 2024

Krititisi Vaksin Berbayar, Anggota DPRD Riau: Gratis Aja Banyak Warga Tak Mau

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Kimia Farma akan menjual vaksin Covid-19 kepada masyarakat.

Pekanbaru (Riaunews.com) – Kalangan DPRD Riau mengkritik soal vaksin berbayar yang menuai pro kontra seantero Indonesia. Anggota Komisi V DPRD Riau, Kasir meminta agar vaksin berbayar tersebut ditinjau ulang, karena memberatkan masyarakat.

Menurut Kasir, pihaknya sangat tidak setuju dengan vaksin berbayar tersebut, karena pastinya akan sangat memberatkan masyarakat, khususnya warga miskin.

“Sekarang logikanya gini, yang vaksin gratis aja warga tak mau, apalagi bayar. Di Indonesia ini menurut pandangan saya yang yakin dengan vaksin baru sekitar 60 persen, sisanya tak yakin. Kan itu perlu waktu untuk meyakinkannya, butuh penjelasan. Apalagi berbayar,” kata politikus dari fraksi gabungan PPP-Nasdem-Hanura tersebut.

Sebagai wakil rakyat, kata Kasir pihaknya mendorong pemerintah agar terus melakukan vaksin gratis, yang sesuai dengan kualitas. Jangan nanti yang gratis mutunya akan tidak bagus dari yang berbayar.

“Kita tegas menolak yang berbayar, sesuai janji pak Jokowi, semua vaksin kan gratis. Yang penting masyarakat mau vaksin aja alhamdulillah, kan 70 persen untuk mencapai herd imunity,” tukasnya.

Untuk diketahui, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyatakan biaya layanan vaksinasi berbayar untuk individu ditetapkan pemerintah Rp879.140 per orang.

“Harga itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021,” kata Siti.

Biaya tersebut mencakup harga vaksin Covid-19 per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910 sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis. Maka biaya untuk dua kali suntikan vaksin sebesar Rp 879.140.

Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro mengatakan vaksin gotong royong untuk individu bisa didapatkan di delapan jaringan Klinik Kimia Farma.

Ia menambahkan pembukaan pelayanan di delapan klinik secara bertahap dalam pelayanan vaksinasi Covid-19 berbayar bagi individu di Klinik Kimia Farma.

“Untuk layanan yang sudah siap ada di dua klinik, yaitu di Klinik Kimia Farma Senen, Jakarta Pusat dan Klinik Kimia Farma Pulogadung Jakarta Timur,” katanya. “Untuk pendaftaran dan lain-lain, bisa melalui Kimia Farma Mobile”.

Kemusian, karena banyaknya pro kontrak, PT Kimia Farma (Persero) Tbk memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan vaksinasi individu atau vaksinasi berbayar, yang semula akan mulai dilaksanaan pada hari ini, Senin (12/7/2021).

Lantas, bagaimana nasib masyarakat yang sudah mendaftar untuk melakukan vaksinasi mandiri?

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro mengatakan, perseroan akan memberikan informasi terbaru terkait jadwal pelaksanaan vaksinasi berbayar kepada para peserta yang telah mendaftar.

“Kita akan informasikan lebih lanjut untuk pelaksanaannya,” katanya kepada Kompas.com, Senin.

Namun demikian, Ganti belum bisa memastikan kapan vaksinasi individu bakal dilaksanakan.***

Sumber: Cakaplah

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *