Pekanbaru (Riaunews.com) – Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) secara resmi menacbut status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Riau, Edy Afrizal saat konferensi pers di Kantor BPBD Provinsi Riau, Kamis, (1/12/2022)
“Status siaga darurat bencana karhutla Provinsi Riau tahun 2022 telah berakhir pada 30 November 2022 kemarin,” terang Edy Afrizal.
Ia mennjelaskan dari data terakhir sampai dengan 30 November 2022, tercatat luas lahan yang terbakar dan sudah padam yaitu 1.249,97 hektar dan hotspot tahun 2022 sebanyak 1.631 titik.
“Angka ini menurun 11,98 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu dan untuk hotspot menurun sebanyak 36,71 persen,” ujarnya
Sejalan dengan hal tersebut, Kadaops Manggala Agni IV/Pekanbaru, Chaerul Ginting membenarkn hal ini.
“Sudah jauh berkurang (Karhutla), meskipun sedikit kadang ada perbedaan luasan karena metode, namun itu secara signifikan terdapat penurunan luasan karhutla,” jelas Chaerul
Caherul menuturkan pihaknya siap membantu BPBD dalam melakukan pencegahan dan menangani karhutla.
“Karena memang biasanya awal Januari itu ada peningkatan hotspot dan kita akan melaksanakan upaya – upaya early warning system di lapangan. Baik itu pemantauan hotspot harian maupun patroli – patroli dilapangan,” katanya.
“Biasanya kami melakukan patroli rutin, terutama di wilayah – wilayah yang rawan gambut. Beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Riau ini merupakan gambut, jadi dipertengahan kita akan melaksanakan patroli dengan gencar. Untuk meminimalisir kejadian karhutla di lapangan,” tutupnya.
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.