Yerusalem (Riaunews.com) – Lebih dari 1.200 pemukim Israel, dengan pengawalan pasukan Zionis, menyerbu masuk ke kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem pada Ahad (18/7/2021). Pemerintah Otoritas Palestina (PA) dan Yordania mengecam penyerbuan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan bahwa 1.210 pemukim masuk ke kompleks Masjid al-Aqsa melalui Gerbang Al-Mughrabi yang dikendalikan Israel, di barat daya masjid, dan melakukan ritual di dalam.
Menurut saksi mata, kelompok pemukim juga berusaha menyerbu kompleks tersebut melalui Gerbang Bab Huta dan Gerbang Raja Faisal tetapi diadang oleh jamaah Palestina.
Minggu pagi, pasukan Israel menutup semua pintu masuk dan gerbang ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Kelompok pemukim Israel telah meminta para pendukungnya untuk memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa dalam jumlah besar pada hari Minggu untuk menandai apa yang mereka sebut “penghancuran kuil” di zaman kuno.
Apa yang disebut Sovereignty Movement in Israel [Gerakan Kedaulatan di Israel] juga bersiap untuk mengorganisir pawai untuk pemukim di sekitar tembok Kota Tua Yerusalem pada hari yang sama.
Pada hari Sabtu, ratusan pemukim melakukan pawai di Yerusalem Timur yang diduduki rezim Zionis menjelang penyerbuan yang direncanakan pada Ahad.
Masjid al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut situs itu “Temple Mount”, mengeklaim bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Zionis mencaplok seluruh kota itu pada tahun 1980, dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.