Ahok datang, Pertamina terdepak dari Fortune Global 500

Presiden Joko Widodo bersama Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Jakarta (Riaunews.com) – Basuki Cahaya Purnama atau lebih dikenal dengan Ahok kembali jadi sasaran tembak netizen. Kali ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut tidak becus bekerja.

Alih-alih meningkatkan kinerja perusahaan minyak plat mereah tersebut, Pertamina justru terdepak dari daftar Fortune Global 500 di tahun ini.

Netizen @MaspiyuO salah satu yang pertama menyuarakan sindiran kepada Ahok ini. Di akun Twitternya pada Sabtu (15/8/2020), ia menampilkan screen shoot dua berita soal Ahok yang menyebut dirinya datang untuk menyelamatkan Pertamina, dan berita selanjutnya soal terdepaknya Pertamina dari daftar Fortune Global 500.

Baca: Adhie Massardi: RR didepak dari kabinet karena menentang reklamasi oleh Ahok dan kebencian China

“HAHA.. Jadi Ketawaan Netizen.. Ahok Belagak Mau Nyelametin, Pertamina Malah Terpuruk: Terdepak dari Daftar Fortune Global 500 di Tahun Ini,” ujarnya.

Cuitan dari @MaspiyuO ini juga ikut dikomentari netizen lainnya.

“Hanya satu yg benar, ‘meroket’ Utangnya,” cuit @GusDekill.

“mksdnya ‘menyelamatkan’ disini brgkali ‘mengamankan’ pundi2 pertamina utk kepentingan kantong pribadi dan ‘boss2’ nya kah??” sindir @Revasabr11.

Dilansir CNN Indonesia, Fortune merilis daftar Global 500 terbaru untuk tahun ini. PT Pertamina (Persero) yang tadinya masuk di posisi 175 daftar bergengsi itu pada tahun lalu, kini harus lengser.

Fortune Global 500 adalah daftar 500 perusahaan dunia yang memiliki pendapatan kotor terbesar yang dikumpulkan Fortune, media internasional yang berfokus di korporasi dan ekonomi.

Pun demikian, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengklaim total pendapatan Pertamina tak kalah dengan perusahaan kelas internasional. Misalnya, Nippon Steel Corporation.

“Pertamina tidak terdaftar dalam pemeringkatan Fortune Global 500, namun dengan total pendapatan mencapai US$ 54,58 miliar, kinerja Pertamina menyamai perusahaan dunia yang menempati posisi 198, yaitu Nippon Steel Corporation dengan pendapatan US$ 54,45 miliar,” ujarnya seperti dikutip dari rilis resmi, Jumat (14/8).

Baca: Pengamat nilai Jokowi persiapkan Ahok jadi Presiden RI

Namun, ia melanjutkan perseroan tetap berupaya meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat melenggang kembali dalam daftar Fortune Global 500.

Tahun lalu, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam Fortune Global 500 2019. Perusahaan bertengger di peringkat 175 atau loncat 78 peringkat dari peringkat sebelumnya, 253.

Pada 2019 lalu, perseroan mengerek peringkatnya dengan raupan pendapatan mencapai US$57,93 miliar. Raupan tersebut terkerek 34,9 persen dibandingkan periode sebelumnya.***

Editor: Ilva

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *