Jakarta (Riaunews.com) – Ekonom Achmad Nur Hidayat menyatakan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2 pantas untuk dibatalkan. Menurutnya, proyek ini disinyalir hanya untuk menampung kepentingan para konglomerat, tak ada kaitannya bagi kepentingan publik sebagaimana semestinya syarat diadakannya sebuah PSN.
“Ya, bisa. Itu kan kelihatan sekali kepentingannya,” kata Achmad saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Dia turut menyoroti, bersuaranya Sugianto Kusuma alias Aguan di tengah-tengah kisruh PSN PIK 2. Dia anggap sebagai bukti taipan yang dikenal bagian dari 9 naga ini ingin menyelamatkan diri. Ia menduga, bos Agung Sedayu Group ini sengaja ingin memisahkan diri dari Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), untuk cari simpati.
Baca Juga: Bos Agung Sedayu Group Aguan Hingga Jokowi Digugat Rp615,2 Triliun Terkait PSN PIK 2
“Ya saya kira bisa jadi apa yang dilakukan oleh Pak Aguan itu dengan mengungkapkan ke publik itu. Pak Aguan ingin memisahkan diri, bukan lagi bagian dari Jokowi karena sekarang ini kan pemerintahannya Pak Prabowo,” ujarnya.
“Jadi menjaga jarak mungkin akan menyelamatkan kelompok grup ini secara bisnis. Bisa dibaca begitu. Saya melihatnya ini bukan sekedar slip of tongue,” kata Achmad menambahkan.
Dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) ini menilai Aguan merasa terpojok dan butuh perlindungan. Karenanya, langkah Aguan untuk membela diri dan merapatkan diri ke pemerintah demi menjaga kesuksesan bisnis dirinya.
“Kita bisa membacanya ada motif tertentu yang sedang ingin diraih oleh pengusaha-pengusaha itu termasuk Aguan. Dimana mereka merasa dukungan pemerintah itu penting buat bisnis mereka,” tuturnya.
Achmad menilai PSN yang disahkan pada era Jokowi sebetulnya tidak memiliki kriteria yang tidak jelas. Itu yang harusnya diperbaiki di pemerintahan Prabowo-Gibran. “Bahwa tetapkanlah kriteria PSN yang jelas dan jauhilah benturan kepentingan,” kata dia.
Cemas Status PSN Dicabut?
Setelah sebelumnya dikenal sebagai sosok yang jarang muncul di media, kali ini Aguan blak-blakan dengan lantang. Tanpa ragu mengungkapkan pandangannya terkait klaim pemerintah yang menyatakan ratusan investor telah mengantre untuk menanamkan modal di IKN. Menurut Aguan, klaim tersebut hanyalah pepesan kosong.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah berusaha menunjukkan bahwa proyek IKN menarik banyak perhatian investor dengan Jokowi menggandeng para taipan untuk menunjukkan bahwa IKN diminati pemilik uang.
Bersuaranya Aguan ini diduga kuat usai makin kisruhnya PSN PIK 2. Berawal dari pernyataan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid yang menyebut, pemerintah berencana mengkaji ulang PSN PIK 2. Menurutnya, di pemerintahan sekarang sudah menerapkan 4 kategori PSN, yang berfokus pada realisasi swasembada pangan dan energi.
“Kami akan mengkaji (status PSN PIK 2). Kajian kami adalah tentunya mengacu pada PSN yang menjadi betul-betul fokus concern-nya Bapak Presiden (Prabowo Subianto),” kata Nusron di Jakarta, dikutip Jumat (29/11/2024).
Baca Juga: Prabowo Didorong Evaluasi PSN PIK-2 Era Jokowi Setelah Pengakuan Aguan
Ia pun menjelaskan 4 kategori yang dicanangkan pemerintahan Prabowo terkait PSN. Yang pertama, mendukung target swasembada pangan. Kedua, proyek strategis nasional yang mendukung swasembada energi.
Sedangkan yang nomor tiga adalah PSN penopang hilirisasi. Keempat, Nusron menegaskan prioritas Presiden Prabowo adalah proyek giant sea wall untuk mengamankan Jakarta dan Pulau Jawa. “Nah, apakah ini (proyek PIK 2) bisa dimasukkan (ke empat) kategori itu atau tidak? Kami sedang mengkaji. Kapan selesainya? Ya, nanti kita lihat. Namanya baru dikaji, sudah ditanya kapan (selesai),” tuturnya.
“Tapi ingat ya, yang menjadi PSN itu bukan semua PIK 2. Yang menjadi PSN itu hanya 1.700 (1.755 hektare). Bukan kawasan perumahannya, tapi yang khusus untuk pariwisata, coastland. Jadi kayak wisata pantai itu, tropical coastland,” kata Nusron menambahkan.
Wacana pengkajian ulang PSN PIK 2 jadi angin segar bagi masyarakat sekitar proyek. Bahkan sejumlah elemen masyarakat hingga mahasiswa turun ke jalan melakukan aksi protes menolak pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN). Salah satu perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Perkumpulan Rakyat Banten, menyatakan menolak tanah Banten untuk digusur maupun dibeli dengan harga yang murah oleh perusahaan Aguan selaku pengembang PSN PIK 2.
Dia menyebut proyek ini adalah hasil manipulasi oligarki dengan penguasa terdahulu. “Padahal itu adalah proyek swasta yang dilegalisasi sebagai PSN artinya proyeknya ini hasil manipulasi oleh rezim sebelumnya,” ucapnya di kawasan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (19/11/2024).
Sejumlah spanduk dengan beragam pesan pun di bentangkan. Di antaranya, ‘Rakyat Banten Siap Mempertahankan Tanah Leluhur Sampai Titik Penghabisan’, ’19 November 2024 Hari Perlawanan Rakyat pada Aguan’ hingga spanduk beruliskan ‘Tangkap dan Adili Aguan”, “Indonesia Akan Kami Jaga Sampai Titik Darah Penghabisan”.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.