Jakarta (Riaunews.com) – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar mengungkapkan jika kepolisian memiliki kerjasama dengan PDI Perjuangan (PDIP).
Sosok yang pernah memimpin lembaga KontraS ini menjelaskan polisi dalam beberapa kasus di Indonesia.
Kinerja polisi dalam beberapa kasus yang menyerempet pihak rezim dianggap Haris sangat terlihat keberpihakannya.
“Bukan hanya satu atau dua kasus. Memang sangat kelihatan polisi sangat membela rezim yang tidak muncul dalam ukuran-ukuran penegakan hukum,” kata Haris Azhar, dilansir Pikiran Rakyat Selasa (15/2/2022).
Teranyar adalah insiden di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Kinerja polisi menjadi sorotan hampir di semua media.
Aksi “menyerbu” dengan ratusan aparat bersenjata lengkap dan penangkapan warga serta aktivis semakin menjadi label keberpihakan polisi pada rezim.
Melihat pada masa lalu, Haris Azhar menegaskan apa yang diperlihatkan kepolisian saat ini menunjukkan sikap melindungi rezim dan adanya hubungan kerjasama.
“Pada zaman Megawati Soekarnoputri memang polisi banyak diakomodir, pada zaman SBY, tentara yang banyak diakomodir. Nah, sekarang balik ke oposisi SBY, PDIP banyak mengakomodir polisi lagi. Jadi memang ada mutual interest saling menjaga dan saling menguntungkan. Nah itu yang sedang terjadi hari ini,” kata Haris Azhar. ***