Riaunews Update Berita Riau, Nasional, Olahraga
Jakarta (Riaunews.com) – Menjelang akhir tahun, sebuah lembaga internasional, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), mencatatkan Presiden Joko Widodo dalam daftar nominasi pemimpin paling korup di dunia.
Jokowi, yang masuk dalam jajaran lima pemimpin yang dipertimbangkan untuk penghargaan tersebut, dinilai telah memanipulasi hukum dan konstitusi untuk memperkuat cengkeramannya terhadap kekuasaan.
Pengamat politik Rocky Gerung, turut menanggapi masuknya Jokowi sebagai salah satu finalis dalam kategori pemimpin paling korup di dunia 2024.
Penunjukan ini, menurut Rocky, mendapat sorotan internasional terhadap kepemimpinan Jokowi yang dinilai otoriter dan penuh dengan penyalahgunaan kekuasaan.
Menurut Gerung, ini merupakan pencapaian buruk bagi Indonesia, yang kini tercatat dalam sejarah internasional sebagai negara yang dipimpin oleh seorang pemimpin otoriter dengan rekam jejak korupsi yang mencolok.
“Sejarah dunia tidak mengenal negara yang terlepas dari pengaruhnya. Seiring waktu, nama Indonesia dan Jokowi akan teringat sebagai simbol pemerintahan yang memperburuk demokrasi dan mendorong korupsi,” ujar Rocky.
Ia juga menekankan bahwa kritikan terhadap pemerintahan Jokowi, yang selama ini datang dari mahasiswa, oposisi, dan pengamat, kini mendapatkan justifikasi global.
“Apa yang selama ini disuarakan oleh para pengkritik, termasuk mahasiswa yang mengolok-olok Jokowi, kini terbukti akurat dalam pandangan internasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rocky memprediksi bahwa gelar buruk ini akan membuka peluang bagi pemerintahan mendatang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap dugaan korupsi yang melibatkan Presiden Jokowi dan keluarganya.
“Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memulai investigasi yang mendalam terhadap kejahatan ekonomi dan politik yang terjadi selama era Jokowi,” katanya.
Meskipun Jokowi dapat membantah tuduhan ini dengan membantah laporan internasional atau menciptakan survei yang menggambarkan dirinya sebagai pemimpin terbaik, Rocky percaya bahwa fakta ini tidak bisa diabaikan begitu saja.
“Keputusan internasional ini adalah bagian dari catatan sejarah yang tak terhindarkan. Kita harus menerima kenyataan bahwa pemerintahan Jokowi telah memberikan warisan buruk bagi bangsa Indonesia,” pungkasnya. ***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
