Senin, 25 November 2024

Khilafatul Muslimin Bantah Ingin Ganti Pancasila

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Khilafatul Muslimin Wilayah Priangan. (Foto: Tribunnews)

Jakarta (Riaunews.com) – Amir Wilayah Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Abu Salma membantah pernyataan kepolisian bahwa organisasinya hendak mengganti Pancasila dengan khilafah di Indonesia.
Ia mengklaim bahwa Khilafatul Muslimin tak mempersoalkan mengenai dasar negara Indonesia.

“Itulah yang hari ini berkembang salah diterima masyarakat katanya kita mau ganti Pancasila, enggak ada. Kami tak tolak Pancasila dan demokrasi. Demokrasi punya negara. Kami justru NKRI dan ini tempat lahir kita. Kita tak ada permasalahan soal itu,” kata Abu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/6/2022).

Abu menyayangkan publik banyak yang salah persepsi soal khilafah yang diusung organisasinya saat ini. Baginya, khilafah sekadar mengajarkan nilai-nilai persatuan di mana umat Islam harus bersatu.

“Apa yang kita bangun dari pribadi-pribadi kita umat Islam. Misal polisi mau masuk khilafah, masuk khilafah apakah harus keluar dari polisi? enggak gitu, tetap boleh jadi polisi. Jadi nilainya, yakni menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dalam Islam. Kan ada perintah bersatu dalam Islam,” kata dia.

Abu lantas meminta pihak yang kerap menuding hendak menggantikan Pancasila dengan khilafah untuk melakukan tabayun secara langsung.

“Jadi itu isu-isu khilafah seolah-olah mengganti negara dan merongrong negara, tidak seperti itu,” kata Abu.

Pada akhir Mei lalu, Amir Khilafatul Muslimin DKI Jakarta Muhammad Abudan telah menjelaskan pihaknya tak ingin mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan merebut kekuasaan saat mensyiarkan khilafah di tengah masyarakat.

Baginya, prinsip khilafah yang dipegang oleh Khalifatul Muslimin selama ini sebagai bentuk ibadah mengamalkan ajaran agama Islam.

“Justru keinginan kami bisa audiensi, bisa tukar pikiran dan pendapat bahwa kami khilafah bukan merebut kekuasaan, bukan bicara berkuasa,” kata Abudan saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Selasa (31/5) lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan kelompok yang dipimpin oleh Abdul Qadir Hasan Baraja ini hendak menawarkan khilafah untuk mengganti ideologi negara.

“Kemudian kelompok ini menawarkan khilafah sebagai solusi pengganti ideologi negara demi kemakmuran bumi dan kesejahteraan umat,” kata Zulpan dalam konferensi pers, Selasa (7/6).

Polda Metro Jaya kini telah menangkap Abdul Qadir Hasan Baraja. Zulpan menyampaikan penangkapan Baraja tak sekedar didasari aksi konvoi khilafah yang digelar di Cawang, Jakarta Timur pada 29 Mei lalu.

“Namun sebuah kegiatan yang tidak terpisahkan dari provokasi yang diucapkan dengan ucapan kebencian serta berita bohong yang dilakukan dengan menjelekkan pemerintah yang sah, pemerintah yang saat ini ada di negara kita,” kata Zulpan.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *