Pekanbaru (Riaunews.com) – Tagar atau hashtag #TangkapDudungPenghinaIslam trending seharian mulai dari Selasa (21/12/2021) pagi hingga malam di Twitter Tanah Air.
Tagar ini digunakan warganet di Twitter untuk menyerang komandan tertinggi di TNI AD atau KSAD, Jenderal Dudung Abdurachman terkait dengan kebijakannya semasa menjabat Panglima Kodam Jaya dan setelahnya.
Hingga pukul 20.15 WIB, tercatat ada 12 ribu cuitan menggunakan tagar ini.
Melansir tribunnews.com, entah apakah ada kaitannya atau tidak, namun tagar #TangkapDudungPenghinaIslam jadi trending topic Twitter setelah Bahar bin Smith dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena diduga memelintir pernyataan Jenderal Dudung Abdurachman.
Bahar bin Smith dilaporkan bersama pengacara, Eggi Sudjana.
Laporan tersebut terdapat dalam dokumen yang diterima Kompas TV, di sana termaktub dua laporan yang dilayangkan kepada Bahar bin Smith.
Pertama terdaftar dengan momor LP/B/6146/XII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya bertanggal 7 Desember 2021 dan LP/B/6354/XII/2021/SPKT/Polda Metro Jaya bertanggal 17 Desember 2021.
Kedua laporan tersebut dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.
Ia mengatakan pihaknya tengah menindaklanjuti dua laporan yang dilayangkan kepada Bahar bin Smith.
“Ini masih dipelajari, didalami dulu, nanti baru ditindaklanjuti, yang jelas semua laporan akan ditindaklanjuti kepolisian,” ucap Zulpan kepada wartawan, Senin (20/12/2021).
Husin Shahab, selaku salah satu pelapor mengungkapan bahwa dirinya melaporkan Bahar bin Smith karena menyinggung pernyataan Jenderal Dudung.
Menurutnya, Bahar dan Eggi dinilai memelintir omongan Dudung: “Dirinya terbiasa berdoa dengan bahasa Indonesia karena Tuhan bukan orang Arab”.
“Yang jadi masalah itu ketika Eggi dan Bahar memelintir bahasanya Pak Dudung. Seolah-olah Pak Dudung itu menyetarakan antara manusia dan Tuhan. Ini yang jadi masalah,” ucap Husin usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Senin (20/12/2021).
Husin menjelaskan bahwa tak ada yang salah dalam kalimat Dudung. Karena memang menurutnya, siapa pun bisa berdoa dengan bahasa apa pun dan Tuhan akan mengerti.
“Kan jelas bahasanya bahwa Pak Dudung cuma bilang saya berdoa pakai bahasa Indonesia saja, yang simpel saja dan apa salahnya kalau kita berdoa pakai bahasa Ibrani gitu, emang Tuhan enggak bisa mendengar? Pakai bahasa Indonesia memang Tuhan enggak bisa mendengar?” ujarnya.
Terkait laporan kedua, dia mengatakan, Bahar bin Smith berbohong dalam ceramahnya yang mengatakan bahwa Rizieq Shihab dipenjara karena ingin mengadakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kemudian isi kebohongan Bahar yang lain yaitu mengatakan enam orang laskar Rizieq Shihab dibantai, dicopot dan dibakar kemaluannya.
“Nah ini kan bohong, belum bisa dibuktikan tapi dia sudah menyebarkan informasi yang menyesatkan untuk masyarakat,” ujarnya.
Ia menilai pandangan masyarakat Islam terhadap Rizieq Shihab itu beragam dan terpecah.
Ada yang pro dan sebaliknya.
Akhirnya dengan bahasa seperti, kata dia, akan timbul kebencian antara masyarakat atau individu tertentu khususnya ke Dudung.
Diberitakan sebelumnya, tim advokat bela ulama sekaligus kuasa hukum Habib Bahar bin Smith, Aziz Yanuar, mengatakan sudah mengetahui perihal adanya laporan terhadap kliennya itu.
Ia menyebut laporan tersebut buntut dari video isi ceramah Bahar yang tersebar di media sosial.
Dalam video itu, Bahar bin Smith dinilai menyindir Jenderal Dudung Abdurrachman.
“Mungkin karena menyinggung KSAD Dudung,” kata Aziz saat dihubungi.
Aziz mengatakan bahwa ceramah dalam video yang tersebar itu berlokasi di Jakarta.
Namun, kata dia, video itu hanya sengaja dipotong dan disebarluaskan oleh-oleh pihak yang diduga tidak suka.
Lebih lanjut, ia pun meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Menurutnya, mengedepankan dialog dan tabayun adalah langkah yang tepat menyikapi hal ini.
“Habin Bahar ini termasuk orang yang bisa diajak diskusi jika ada perbedaan pendapat,” ujarnya.***