Kamis, 24 Oktober 2024

Refly Harun Sebut Pelaku Pembubaran Diskusi Bukan Preman Sembarangan, Karena Pernah Hadir di Acara Golkar

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Refly Harun.

Jakarta (Riaunews.com) – Pakar hukum tata negara Refly Harun kembali mengulas kronologi pembubaran diskusi Forum Tanah Air (FTA) bersama para tokoh dan diaspora, di Hotel Grand Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Sabtu (28/9/2024).

Setelah kejadian itu viral dan menjadi perhatian publik, terutama di media sosial, Polda Metro Jaya baru menangkapi lima pelaku, dua di antaranya dijadikan tersangka.

Nah, Refly pun menyoroti salah satu pelaku pembubaran yang berambut kuncir, lantaran belakangan beredar video pria yang sudah jadi tersangka pernah hadir di acara sebuah partai politik.

“Akan tetapi, kita lihat si rambut kuncir ternyata hadir dalam sebuah kegiatan partai politik, kita enggak ngerti, ya, kok dia bisa ada di sana? Artinya, ini bukan preman sembarangan,” tutur Refly seperti dilihat Riaunews.com dari kanal Youtube Refly Harun .

“Akan tetapi tentu kita tidak mengatakan bahwa partai politik tersebut terlibat, tidak demikian, tetapi berarti orang ini bukan orang sembarangan, karena bisa hadir dalam kegiatan partai politik seperti itu,” lanjutnya.

Tersangka kasus pembubaran acara diskusi FTA di Hotel Grand Kemang, Fhelick E Kalawali “ditemukan” warganet ikut di acara Pleno Partai Golkar pada 13 Agustus 2024 silam.

 

Oleh karena itu, dia menilai sangat mudah sebenarnya bagi polisi mengusut tuntas pelaku pembubaran diskusi itu, terutama mencari tahu siapa dalangnya.

“Kita jangan giliran dengan pembesar, tiba-tiba banyak sekali ininya, bak bik buknya, tetapi dengan orang kecil, cepat sekali main tangkapnya. Jadi, kita harus lihat tuh, karena ini kejahatan demokrasi, tidak hanya soal tindak pidana biasa,” ujar Refly.

Refly menilai pembubaran diskusi itu bukan kejadian pidana biasa, bahkan terindikasi sudah terencana.

“Bayangkan, orang mau berdiskusi di tempat tertutup, tetapi mau dibubarkan. Orang unjuk rasa saja tidak boleh dibubarkan, apalagi ini di tempat tertutup. Sangat memprihatinkan. Karena itu tidak heran muncul spekulasi bahwa ini sudah direncanakan,” kata Refly Harun.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *