Bogor (Riaunews.com) – Pendakwah kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengatakan tindakan melarang orang lain agar tidak berzina, minum arak, dan tidak menyepelekan syariat Islam bukan sesuatu yang radikal.
Hal itu UAS kemukakan saat mengisi tausiah yang digelar Forum Masjid Citra Indah City, Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022) malam.
“Jangan berzina, jangan minum khamar, jangan pacaran, jangan buka kepala…jangan sepelekan syariat Islam, ini bukan keras, ini bukan radikal,” kata UAS dengan bersemangat.
UAS mengatakan seruan seperti itu merupakan bentuk amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran).
Dalam ceramah tersebut UAS menyebut hingga hari ini murka dari Allah tidak turun karena masih ada orang yang melakukan amar makruf nahi mungkar.
Amar makruf nahi mungkar adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang berisi perintah menegakkan yang benar dan melarang yang salah. Dalam ilmu fikih klasik, perintah ini dianggap wajib bagi kaum Muslim.
Menurut UAS, seruan seperti menegakkan syariat Islam itu justru bertujuan menyelamatkan bangsa Indonesia agar tidak binasa.
“Mereka yang mengajak amar makruf nahi mungkar adalah cinta NKRI, betul?” tanya UAS.
Pertanyaan UAS itu lantas dibenarkan jemaah dan disambut dengan tepuk tangan. Setelah itu, UAS mengajak jemaah untuk menjaga dan mencintai habaib beserta ulama.
“Siap jaga habaib? Siap jaga para ulama Siap cinta habaib?” tanya UAS lagi.
“Siap,” jawab jemaah bersemangat.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, selama memberikan tausiah UAS sama sekali tidak melontarkan kritik terhadap pemerintah.
UAS hanya menyampaikan beberapa ajaran terkait orang-orang diselamatkan dari murka Allah. Selain itu, UAS menganjurkan sejumlah ibadah seperti salat sunnah dan bersedekah.
Sebelumnya, sebuah rekaman video viral menunjukkan Ustaz Abdul Somad (UAS) ditolak ceramah di Bogor beberapa waktu lalu. Peristiwa itu disebutkan terjadi di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kapolres Bogor AKBP Imam Imanudin mengonfirmasi mengenai peristiwa tersebut, dan menyatakan pihaknya telah turun tangan untuk melakukan mediasi.
“Mereka sudah mediasi saling memahami,” kata Iman, Kamis (16/6).
Iman mengatakan acara itu tetap dilaksanakan, dan polisi bakal menyiapkan pengamanan.
“Tetap dilaksanakan,” ujarnya.
Sementara itu, pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, jemaah begitu antusias mengikuti pengajian UAS. Salah seorang panitia menyebut jemaah sudah berdatangan sejak pukul 17.00 WIB.
Ribuan jemaah juga terlihat rela berdesakan di dalam masjid demi mengikuti tausiah UAS. Jemaah bahkan meluap hingga ke pelataran masjid.
Tidak tampak terdapat penolakan terhadap UAS di lokasi. Meski demikian, sejumlah aparat kepolisian hingga organisasi masyarakat (Ormas) tampak berjaga di sekitar masjid.***