Jakarta (Riaunews.com) – Wakil Presiden RI (Wapres) KH. Ma’ruf Amin menegaskan, kinerjanya selama lima tahun ini tidak perlu dipoles atau dibranding.
Ma’ruf hanya menginginkan agar seluruh kinerjanya disampaikan apa adanya oleh siapapun, tanpa harus dibuat baik.
Keinginan Ma’ruf itu bukan tanpa alasan, dirinya mengatakan dengan cara memoles sesuatu menjadi lebih baik padahal nyatanya ada yang kurang baik, merupakan suatu hal kebohongan.
“Kalau dalam bahasa agama tidak perlu membuat kebohongan-kebohongan, iftara,” kata Wapres saat silaturahmi perpisahan dengan Setwapres RI, Kamis (17/10/2024), seperti dilansir Tribunnews.
Ketua Majelis Syuro DPP PKB tersebut lantas menyinggung soal kezaliman yang dilakukan setiap manusia jika berbohong.
Dia menyatakan, tidak ada perbuatan yang lebih zalim kepada Allah selain membuat kebohongan.
“Mana yang lebih zalim kepada Allah daripada membuat kebohongan-kebohongan kepada Allah. Jadi artinya tidak ada yang lebi zalim daripada suatu yang membuat kebohongan di dalam kepada allah. Jadi tidak perlu,” kata dia
Oleh karena itu, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut meminta agar tidak ada siapapun yang membuat kebohongan tersebut.
Kata dia, kerjanya selama menjadi Wapres harus disampaikan sesuai dengan apa yang dikerjakan tanpa dilebihkan.
“Yang sebenarnya saya (kerjakan) cuma segini, terus dilebih-lebihkan itu jangan, itu namanya membuat kebohongan Itu jangan, personal branding atau apalah,” tandas Wapres.***