Jakarta (Riaunews.com) – Iman Brotoseno dilantik menjadi Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (Dirut LPP TVRI) yang baru, pada Rabu (27/5/2020).
Ia menggantikan Helmy Yahya yang dipecat melalui surat keputusan pada 16 Januari 2020 lalu dan sempat berseteru dengan Dewan Pengawas TVRI.
Pengangkatan Iman Brotoseno menjadi Dirut TVRI ini menuai banyak protes dari berbagai pihak, karena dirinya merupakan kontributor majalah pria dewasa, Playboy. Belakangan, Iman pun menanggapi keributan itu.
Baca: DPR bentuk Tim Persiapan Pemberhentian Dewas TVRI
Melansir Suara, selalui cuitan di Twitter, Rabu (27/5/2020), Iman mengatakan bahwa keributan yang timbul akibat pelantikan dirinya menjadi Dirut TVRI adalah hal yang tidak salah.
“Saya baru sempat buka TL. Riuh rendahnya pelantikan saya menjadi Direktur Utama LPP TVRI. Tidak salah, bukankah percakapan itu bagian partisipasi publik,” tulis Iman melalui akun Twitter @imanbr.
Ia menambahkan, “Setidaknya saya mengucapkan terimakasih kepada Dewan Pengawas yang mempercayakan saya untuk menjadi salah satu pimpinan.”
Dalam cuitan itu, Iman juga menegaskan bahwa dirinya akan bersikap netral dan independent sebagai pejabat publik.
Baca: Dewan Pengawas TVRI diminta mundur
“Sehubungan pertanyaan, bagaimana saya bisa menjalankan prinsip TV publik yang netral dengan latar belakang selama ini? Pertama. Ini yang buat saya harus menyatakan bahwa sebagai pejabat publik saya akan independent, netral dan imparsial, begitu saya mengucapkan sumpah jabatan,” ujarnya.
Iman pun mengatakan dirinya tidak berbohong sejak awal dan tidak akan memberatkan pada kepentingan politik suatu kelompok.
“Dalam era digital kita tidak bisa menutupi siapa diri kita, sejak awal saya tidak berbohong. Semua bisa dilihat jejak digital. Namun percayalah saya mengikuti semua proses rekrutmen yg berat untuk kepentingan bangsa, kepentingan hanya untuk publik bukan politik apalagi kelompok,” kata Iman.
Menurutnya, dalam lembaga penyiaran publik masyarakat sipil dan demokrasi merupakan konsep yang terkait satu dengan yang lain.
Iman mengajak partisipasi publik dalam mengawasi penyelenggaraan siaran dan kinerjanya menjalankan TVRI.
“Disamping itu, saya mengajak semua pihak terutama seluruh karyawan TVRI, agar kita membuktikan mampu bekerja dengan team work, professional, independen dan berpihak kepada publik,” ucap Iman.
Baca: MNC Grup gugat UU penyiaran ke MK karena tak menyasar Netflix cs
Ia percaya TVRI dapat menjadi televisi publik yang berintegritas hingga worldclass broadcaster.
Sementara itu, protes atas pelantikan Iman Brotoseno menjadi Dirut TVRI datang dari beberapa politisi.
Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyoroti riwayat karir Iman yang pernah menjadi kontributor Majalah Playboy Indonesia (majalah dewasa).
“Duh. Benar ini? Apa tak ada kandidat lain yang lebih pantas kah? TVRI ini. TV Nasional yang dibiayai uang publik. Kalau tadi TV Swasta terserahlah. Kalau gininya gantinya ngapain Helmy Yahya capek-capek diganti ya?” kata Jansen lewat akun Twitter-nya, Kamis (28/5/2020).
“Baiknya Komisi 1 Fraksi Partai Demokrat segera pertanyakan ini. Biar jelas,” imbuhnya.
Kritik lain juga datang dari pegiat media sosial dan mantan calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN), Mustofa Nahrawardaya. Kata Mustofa, ini mengejutkan.
“Eks kontributor Playboy jadi dirut TV negara. Wassalam TVRI,” kata Mustofa.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.