Jakarta (Riaunews.com) – Presiden Joko Widodo dikritik para warganet terkait dengan wafatnya mantan Panglima TNI Djoko Santoso pada Ahad (10/5/2020) kemarin.
Para netizen membandingkan Jokowi yang mengucapkan duka cita atas meninggalnya seniman Didi Kempot, namun tidak dengan meninggalnya seorang prajurit TNI yang telah berjasa pada negara.
“Publik Heran Tak Ada Ucapan Duka Cita Presiden @Jokowi Atas Meninggalnya Mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Beda Saat Artis Meninggal…,” cuit Mas Piyu ORI lewat akun twitter @mas__piyuuu
Publik Heran Tak Ada Ucapan Duka Cita Presiden @Jokowi Atas Meninggalnya Mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Beda Saat Artis Meninggal… https://t.co/9ewSgEhFKn pic.twitter.com/Amp1hL1onM
— Mas Piyu ORI (@mas__piyuuu) May 11, 2020
Memang, diketahui bahwa Djoko Santoso pada Pilpres 2019 lalu merupakan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi yang merupakan rival dari Jokowi-Ma’ruf.
Namun menurut warganet, tak elok rasanya seorang kepala negara sampai bagitu baperan sehingga tak mengucapkan sepatah-katapun atas wafatnya mantan Panglima TNI.
Katanya Nasionalis
Katanya Pancasila
Katanya NKRI harga matiAda Jendral meninggal dunia pada diem.
Belasungkawa tidak, berduka pun tidak.Kalau mereka disebut PKI ya pantas !!!
— Sani (@SaniOkey) May 11, 2020
Sementara Prabowo Subianto dan sejumlah petinggi Partai Gerindra selain melayat langsung ke rumah duka, juga mengucapkan ikut berduka lewat akun media sosial masing-masing.
Diketahui, Djoko Santoso lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 8 September 1952. Beliau menjabat sebagai Panglima TNI pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni dari tahun 2007 hingga 2010.
Sebelumnya Djoko pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007.
Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Ketika telah menjadi perwira tinggi ia memulai kariernya dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2/Kostrad (2001)***