Jakarta (Riaunews.com) – Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta dugaan teror terkait diskusi di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogayakarta diusut tuntas. Dia menyesalkan adanya teror terhadap kampus.
Wakil ketua umum Partai Gelora Indonesia itu juga meminta Presiden Jokowi memberikan penjelasan karena melihat selama ini ada yang sering mengatasnamakan presiden.
Baca: Muhammadiyah Klaten gerah namanya dicatut dalam teror diskusi UGM
“Harus diusut tuntas adanya ‘operasi di bawah’ yang melakukan teror kepada kampus. Mereka selalu pakai atas nama ‘kemanan dan stabilitas’. Banyak yang mengatasnamakan presiden juga, pak @jokowi harus membuat penjelasan benar atau tidak? #StopTerorKampus,” twit Fahri di akun Twitter @Fahrihamzah, Ahad (31/5/2020).
Harus diusut tuntas adanya “operasi di bawah” yang melakukan teror kepada kampus. Mereka selalu pakai atas nama “kemanan dan stabilitas”. Banyak yang mengatasnamakan presiden juga…pak @jokowi harus membuat penjelasan…benar atau tidak? #StopTerorKampus
— #2020ArahBaru (@Fahrihamzah) May 31, 2020
Fahri pun mengingatkan Jokowi bahwa rakyat ingin membantu presiden dalam menciptakan negara yang aman dan nyaman. Mantan aktivis mahasiswa itu menegaskan bahwa semua rakyat ingin tenang dan senang.
“Pak @jokowi percayalah bahwa rakyat ingin membantu bapak menciptakan negara yang aman dan nyaman..rakyat semuanya ingin tenang dan senang, covid datang dan kita semua susah, mari saling membantu bikin suasana yang bersahabat dan membantu kita mengatasi situasi ini..#StopTerorKampus,” twit politikus dari Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Baca: Dikecam, teror pada pembicara dan penyelenggara diskusi di UGM
Seperti diberitakan, diskusi ‘Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan’ yang sedianya digelar Komunitas Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UGM Yogyakarta, Jumat (19/5), batal. Tema diskusi dianggap makar dan terjadi pengancaman kepada narasumber maupun panitia.***