Jakarta (Riaunews.com) – Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut perancang burung Garuda Pancasila, Sultan Hamid II, sebagai pengkhianat.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah rekaman yang tayang di kanal Youtube pada 11 Juni 2020 yang diunggah kanal Agama Akal TV. Dalam rekaman itu, Hendropriyono menyebutkan alasan mengapa Sultan Hamid II tidak layak dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Baca: Menteri Segala Urusan, penghianat bangsa di saat virus corona merebak
“Tiap tahun kan ada pengusulan untuk menjadi pahlawan nasional, pada peringatan 17 agustus, hari proklamasi kemerdekaan republik Indonesia. Akhir-akhir ini kan gencar sekali saya menerima WhatsApp, saya kira ini viral ya di media sosial tentang pengusulan Sultan Hamid II dari Pontianak sebagai pahlawan nasional. Saya ingatkan kepada generasi penerus bangsa, para kaum muda, jangan sampai tersesat dengan suatu usaha politisasi sejarah bangsa kita. Karena Sultan Hamid II ini, bukannya pejuang bangsa Indonesia,” jelas Hendropriyono.
Hendropriyono menjelaskan, definisi pahlawan nasional adalah orang yang merebut dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Menurut Hendropriyono, Sultan Hamid II tidak masuk kategori tersebut.
“Dia justru dulunya adalah tentara KNIL (Tentara Belanda di Indonesia) yang pro ke Belanda. Jadi tidak pro ke Indonesia. Dia bahkan pernah ditugaskan untuk memerangi kita (Indonesia),” paparnya.
Baca: Heboh minta Jokowi mundur, mantan prajurit ditangkap polisi
Dalam kesempatan itu, Hendropriyono menuding Sultan Hamid II sebagai pengkhianat bangsa Indonesia.
“Ketika Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat, pada tahun 1950 rakyat menginginkan Indonesia menjadi negara kesatuan, dia tidak happy. Dia tidak senang. Dia tetap ingin menjadi federalis,” ujarnya.***
https://www.youtube.com/watch?v=cEIFy3sOIVo
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.