Jakarta (Riaunews.com) – Vice President Economist Bank Permata, Josua Pardede menyarankan Indonesia bercermin pada China dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi yang cenderung minus.
Josua menilai pertumbuhan positif yang kini dicatat negeri Tirai Bambu ini patut diacungi jempol, setelah sebelumnya membukukan pertumbuhan negatif yang curam akibat pandemi virus corona.
Baca: RI bakal masuk jurang resesi? Siang ini diumumkan
Informasi saja, China sempat mencatatkan PDB terkontraksi 6,8 persen pada kuartal I 2020 sejak pandemi Covid-19 menyerangnya di akhir 2019. Namun pertumbuhan ekonomi kembali menyentuh angka positif 3,2 persen pada kuartal II 2020, meski Negara Xi Jinping tak berani menargetkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020.
Indonesia, kata Josua, perlu memitigasi kemunculan resesi sebelum terlambat. Caranya adalah mempercepat penyaluran bantuan sosial secara tepat sasaran dalam bentuk tunai dan stimulus lainnya yang mampu menopang ekonomi.
Sekalipun nantinya terjadi resesi, percepatan penyaluran stimulus akan membuat ekonomi kembali positif di kuartal IV 2020.
Baca: Sandiaga Uno pastikan Indonesia sebentar lagi masuki resesi ekonomi
“Dia (China) bukan hanya stimulusnya yang cepat, tapi penanganan Covid-nya juga sangat baik. Jadi artinya, ini harus jadi contoh sukses sebagai negara yang bisa keluar dari jebakan ataupun jeratan resesi,” kata Josua, Senin (3/8/2020).***
Sumber: Kompas
Editor: Ilva