‘Celoteh’ Ahok dinilai sebagai cara menguji kedekatan Erick Thohir dengan Jokowi

Erick Thohir dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo sejak helatan Asian Games 2018 silam.

Jakarta (Riaunews.com) – Video berdurasi 6.39 menit yang diunggah channel YouTube, POIN pada Senin (14/9/2020) menghebohkan negeri ini. Video tersebut berjudul “Nekat! Ahok Berani Lakukan Ini” dan telah ditonton lebih dari 1,5 juta kali.

Isinya tentang pernyataan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama yang membongkar aib dari perusahaan plat merah yang dia awasi.

Baca: Said Didu: Kasihan Erick, sudah pasang badan soal kerugian Pertamina malah di upper cut Ahok

Sejumlah kejanggalan di pucuk pimpinan Pertamina gamblang diurai Ahok. Mulai dari direksi yang kerap langsung melobi menteri untuk bermain aman, komisaris yang merupakan titipan kementerian, dan gaji direksi.

Yang paling keras, Ahok lantang meminta agar Kementerian BUMN dibubarkan dan dibentuk semacam Temasek, yakni penggabungan dari holding-holding BUMN yang akan menjadi superholding dan diberi nama Indonesia incorporation.

Pernyataan terakhir ini, oleh banyak kalangan, disebut sebagai langkah Ahok menantang Menteri BUMN Erick Thohir.

Mantan Komisaris Utama PT Jasa Marga Refly Harun mengurai bahwa setiap komisaris mustahil berani blak-blakan seperti Ahok jika cantolan mereka tidak kuat, hanya setara menteri atau pejabat di bawahnya.

Sementara Ahok berani karena punya cantolan yang paling kuat, Presiden Joko Widodo.

Pernyataan ini pun semakin menarik mengingat Erick Thohir juga orang yang dekat dengan Presiden Jokowi. Bahkan menjadi panglima perang saat Jokowi menjalani Pilpres 2019 lalu.

Sementara saat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf pimpinan Erick Thohir dibentuk, Ahok masih mendekam di Rutan Mako Brimob. Dia harus menyelesaikan vonis dua tahun atas kasus penistaan agama yang dilakukannya.

Baca: Refly Harun nilai Ahok bisa petantang-petenteng karena bekingannya Jokowi

Saat bebas di awal tahun 2019, Ahok juga tidak langsung dilibatkan sebagai “bala tentara” Jokowi. Dia seperti “dijauhkan” agar tidak mengganggu elektabilitas Jokowi-Maruf.

Namun demikian, ketidakterlibatan dalam pilpres bukan berarti Ahok jauh dari Jokowi. Ahok sudah menjalin chemistry dengan Jokowi sejak 2012, saat keduanya maju di Pilkada DKI.

Usai keluar dari penjara, Ahok juga mantap bergabung dengan partai yang sejak 2014 mengusung Jokowi, PDIP. Sedangkan Erick Thohir masih menjadi sosok profesional non partai.

Bahkan Erick Thohir sempat berseteru dengan politisi PDIP dan relawan karena tidak mengakomodasi mereka dalam perusahaan BUMN.

Kembali ke masalah cantolan yang disampaikan Refly Harun. Blak-blakan yang disampaikan Ahok bisa dilihat sebagai upaya awal menantang kekuatan Erick Thohir. Kekuatan dalam hal ini adalah kedekatan dengan Jokowi. Mengingat keduanya sama-sama dekat dengan Jokowi.

Baca: Ustaz Hilmi sentil Ahok: Kirain cuma buzzer yang ngomong Kadrun, ternyata Komut BUMN juga rasis

Kedekatan yang dimaksud bukan hanya soal chemistry. Tapi juga mengenai kuncian-kuncian yang dimiliki Ahok dan Erick Thohir tentang rahasia Jokowi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *