Waketum MUI Kritik Balik Nyinyiran Megawati soal Pengajian Ibu-ibu

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas.

Jakarta (Riaunews.com) – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyindir balik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal pernyataan banyak anak stunting karena ibu-ibu lebih suka ikut pengajian.

Anwar mengatakan tingginya jumlah anak stunting bukan salah ibu-ibu yang rutin ikut pengajian. Menurutnya, stunting disebabkan oleh kegagalan pemerintah dan partai pendukungnya melakukan pencegahan.

“Yang harus disalahkan dalam hal ini bukan pengajian, tetapi adalah pemerintah dan partai Ibu Megawati sendiri, yaitu PDIP yang merupakan bagian dari rezim yang memerintah, yang bertanggung jawab, dalam mencegah hal yang tidak diinginkan tersebut,” kata Anwar dalam keterangan tertulis, Jumat (24/2/2023).

Anwar dalam pernyataannya sebagai pengamat sosial dan keagamaan tersebut mengaku heran Megawati mengaitkan kasus stunting dengan kegiatan ibu-ibu di pengajian. Dia berkata pengajian justru memberi banyak pendidikan kepada ibu-ibu, termasuk soal kesehatan anak.

Anwar menegaskan stunting terjadi karena anak kurang asupan gizi. Hal itu bisa terjadi karena orang tua terjebak dalam kemiskinan.

“Jadi, bukan karena ikut pengajian, tetapi adalah karena pemerintah belum melaksanakan tugas konstitusionalnya dengan baik karena di dalam UUD 1945 pasal 34 sudah dijelaskan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara,” ucapnya.

Sebelumnya, Megawati menjadi sasaran kritik publik karena pernyataan soal ibu-ibu pengajian. Ia mempertanyakan kenapa banyak ibu-ibu sering ikut pengajian.

Dia mengaku tak melarang kegiatan pengajian. Namun, Megawati berharap ibu-ibu lebih memperhatikan gizi anak.

“Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian? Maaf beribu maaf,” ucap Megawati pada acara kick off Pancasila Dalam Tindakan yang digelar di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (16/2).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *