Jakarta (Riaunews.com) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax naik 1 April 2022. Hal ini seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia yang tembus lebih dari US$100 per barel.
“Pemerintah sudah putuskan, pertalite jadi subsidi, pertamax tidak. Jadi kalau pertamax naik mohon maaf. Pertalite subsidi,” ungkap Erick dalam Kuliah Umum: Milenial dan Digital Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional, dikutip Rabu (30/3/2022).
Sebelumnya, Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial and Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan pihaknya masih mengkaji untuk menaikkan harga pertamax.
“Belum (akan menaikkan pada 1 April). Masih dikaji,” ucap Irto.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan harga keekonomian pertamax Rp14.500 per liter. Namun, Pertamina hanya menjual pertamax sebesar Rp9.500 per liter sekarang.
“Bisa dikatakan posisinya, Pertamina subsidi pertamax. Ini jelas artinya Pertamina subsidi mobil mewah yang pakai pertamax, karenanya perlu dihitung ulang,” ucap Arya.
Menurut Arya, harga BBM jenis pertamax di Asia Tenggara dibanderol Rp14 ribu-Rp15 ribu per liter. Sementara, harga pertamax khusus di Malaysia lebih murah karena pemerintah memberikan subsidi dengan mekanisme tertentu.
Kementerian ESDM sendiri membuka peluang untuk menetapkan batas atas harga BBM jenis pertamax sebesar Rp16 ribu per liter. Hal ini karena harga minyak mentah dunia masih tinggi di atas US$100 per barel.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Agung Pribadi konflik antara Rusia dan Ukraina menjadi penyebab utama harga minyak mentah dunia terus meningkat. Pasalnya, stok minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium, sehingga pasokan ke Uni Eropa berkurang.
“Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibandingFebruari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter,” jelas Agung.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.