Jakarta (Riaunews.com) – Politikus muda Tsamara Amany melapor ke polisi karena disebut kadrun oleh salah seorang warganet setelah memutuskan keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Tsamara melapor ke akun Twitter resmi Divisi Humas Polri. Ia mempermasalahkan sebuah cuitan dari warganet dengan akun Twitter @xeriaz_marhaenisi.
“Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme…..” tulis Tsamara melalui akun Twitter @TsamaraDKI, Kamis (22/4).
Keresahan yang sama juga diungkapkan Ismail Fajrie Alatas, suami Tsamara. Ia juga mengutip cuitan yang sama dengan Tsamara melalui akun Twitter @ifalatas.
Ismail menilai cuitan akun itu sebagai pernyataan rasialisme. Ia pun menyebut pembuat cuitan sebagai seorang fasis.
“Hal terbaru dalam rentetan ujaran kebencian rasis yang ditujukan kepada @TsamaraDKI dan saya (alias suaminya juga berotak licik) dari seorang fasis yang katanya ‘nasionalis’,” cuit Ismail.
Belum ada tanggapan resmi dari akun Twitter Divisi Humas Polri terkait laporan Tsamara hingga berita ini disiarkan.
Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme….. pic.twitter.com/2pXuGwyfWy
— Tsamara Amany (@TsamaraDKI) April 21, 2022
Sebelumnya, Tsamara Amany memutuskan undur diri dari PSI. Ia meninggalkan jabatan Ketua DPP PSI yang ia emban sejak lima tahun lalu.
Tsamara berkata tak akan pindah ke partai politik lain. Dia hanya ingin mencoba berjuang melalui saluran selain partai politik.
Keputusan Tsamara itu diwarnai serangan dari sejumlah lawan politiknyya. Ada pihak-pihak yang menuding Tsamara keluar dari PSI karena suaminya mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.***