Senin, 25 November 2024

Al Qaeda Ancam Bunuh Emmanuel Macron

Ikuti Riaunews.com di Google Berita
 
Presiden Perancis Emmanuel Macron
Presiden Perancis Emmanuel Macron jadi target pembunuhan kelompok Al Qaeda. (ilustrasi)

Paris (Riaunews.com) – Presiden Prancis, Emmanuel Macron tengah menjadi sorotan dunia Arab dan Muslim karena komentar kontroversialnya terkait dengan Islam. Ia pun diserang karena dianggap mendukung penerbitan kartun Nabi Muhammad.

Sejumlah negara telah menyatakan kecamannya pada Macron, beberapa bahkan menyerukan boikot produk Prancis.

Baca: Khabib Unggah Foto Cap Tapak Sepatu di Wajah Macron

Kelompok Al Qaeda pun ikut ambil bagian. Jaringan Al Qaeda Maghreb Islam (AQMI) telah memerintahkan para pengikutnya untuk membunuh siapa saja yang menghina Nabi Muhammad dan mengancam Macron atas komentarnya.

“Membunuh siapa saja yang menghina nabi adalah hak setiap Muslim,” begitu laporkan kantor berita AFP yang mengutip pernyataan kelompok Al Qaeda tersebut.

Lebih lanjut, AQMI menuturkan, boikot produk Prancis merupakan sebuah kewajiban. Namun tindakan tersebut tidak cukup untuk membalas pernyataan Macron.

Menurut AQMI, Macron adalah seorang pemimpin mudah yang tidak berpengalaman, ia memiliki “otak kecil” dan terus menyinggung nabi.

Hubungan antara Prancis dan sebagian dunia Muslim memburuk, khususnya setelah seorang guru di pinggiran kota Paris meninggal karena dipenggal oleh seorang imigran muslim berusia 18 tahun. Guru bernama Samuel Patty itu diserang setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dalam kelasnya.

Macron yang mengutuk pembunuhan tersebut memberikan sang guru penghargaan sipil tertinggi, Légion d’Honneur. Pada saat yang sama, ia membela Patty yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad dan menyatakan akan melindungi hak kebebasan berekspresi.

Baca: Di Kuningan, Poster Presiden Perancis Jadi Keset Di Depan Toko

Sontak komentar Macron dianggap sebagai sebuah dukungan terhadap penghinaan nabi yang membuat banyak pihak marah.

Protes skala besar diadakan di Bangladesh, Lebanon dan Malaysia. Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menyebut komentar Macron memecah belah, sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa pemimpin Prancis itu membutuhkan “pemeriksaan mental”.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *