Yerusalem (Riaunews.com) – Tentara Israel dilaporkan dengan sengaja memasang pengeras suara di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem timur yang diduduki pada Rabu, (9/9/2020) pekan lalu, dan memicu amarah dari pemerintah Palestina.
Melansir CNN Indoensia dari Middle East Monitor, Senin (14/9/2020), sistem pengeras suara itu memungkinkan Israel untuk mengganggu ibadah jamaah Muslim di masjid, dengan membuat pengumuman dan instruksi kepada orang-orang yang ada di dalam kompleks.
Baca: Buntut normalisasi hubungan dengan Israel, warga UEA diharamkan beribadah di Masjid Al-Aqsa
Ini menjadi rangkaian pengeras suara ketiga yang telah disiapkan pemerintah Israel sejak 2017.
Kerajaan Yordania sebagai penjaga Masjid Al-Aqsa mengutuk langkah itu sebagai “pelanggaran yang dilakukan Israel secara terus-menerus”.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Deifallah Fayez, mengatakan “praktik absurd” pasukan Israel di situs warisan dunia Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan itu “tidak bertanggung jawab dan merupakan provokasi bagi perasaan umat Muslim di seluruh dunia.
Fayez mendesak komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab itu dan menekan Israel untuk menghentikan kegiatan yang melanggar hukum internasional.
Mantan Mufti Agung Masjid Al-Aqsa, Ekrima Sabri, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa Israel berupaya memaksakan kedaulatannya atas masjid tersebut dan merusak Waqaf Islam.
“Tindakan pendudukan terhadap Al-Aqsa tidak valid dan ilegal. Kami tidak mengenalinya. Kami menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas pelanggaran kesucian Al-Aqsa, karena secara langsung bertanggung jawab atas setiap agresi,” katanya.
Baca: Normalisasi hubungan, Kepala Intelijen Israel kunjungi UEA
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai Kuil Sulaiman dan mengklaim masjid itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, setelah menang dalam Perang Arab dan Israel pada 1967, atau dikenal sebagai Perang Enam Hari. Israel mencaplok seluruh kota Yerusalem pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh dunia.***
Eksplorasi konten lain dari Riaunews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.