Riyadh (Riaunews.com) – Pemerintah Arab Saudi bakal menggelar salat tarawih di Masjid Nabawi di Madinah selama Ramadan mendatang dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Badan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Abd al Rahman Al-Sudais, mengatakan Masjid Nabawi akan kembali digunakan untuk beribadah asal jemaah mematuhi protokol kesehatan, seperti dikutip dari kantor berita Saudi Press Agency.
Masjid itu akan menampung maksimal 60 ribu jemaah dalam pelaksanaan salat tarawih.
Sesuai anjuran pemerintah Saudi, Masjid Nabawi akan ditutup setengah jam setelah salat tarawih dan dibuka dua jam sebelum salat Subuh.
Kemudian, Masjid Nabawi akan dibuka sepanjang waktu saat sepuluh hari terakhir di bulan suci Ramadan.
Tahun lalu, Saudi melarang pelaksanaan salat berjamaah termasuk salat tarawih untuk para jemaah.
Kementerian Urusan Agama Islam dan Dakwah Saudi mengatakan larangan salat di masjid akan diperpanjang sampai wabah virus corona berkurang.
Maka dari itu, pemerintah Saudi mengimbau salat tarawih selama Ramadan hanya boleh dilaksanakan di rumah masing-masing.
Mengutip Gulf News, Al Sheikh mengatakan pemerintah Saudi juga hanya memperbolehkan maksimal enam orang menyalatkan hingga memakamkan jenazah demi meminimalisir keramaian yang berisiko menularkan virus.
Kedua kebijakan pencegahan itu selaras dengan aturan Kementerian Kesehatan Saudi.
Hingga kini, kasus virus corona (Covid-19) di Arab Saudi mencapai 385 ribu orang, dan sebanyak 6.613 orang di antaranya meninggal dunia.***